holiday

The Story of Transportation Problem (1)

August 30, 2013

Minggu lalu gue melowongkan waktu di tengah padatnya jadwal untuk refreshing sejenak dan melupakan hiruk-pikuk Depok-Jakarta. Pada liburan kali ini, entah kenapa gue bermasalah banget sama yang namanya alat transportasi. Kalimat ini pun terbukti "apa yang dimulai dengan tidak baik, akan berakhir dengan tidak baik pula."

Pada hari keberangkatan, gue sekeluarga tiba di airport jam 1an dan langsung check in untuk flight jam 3.10. Sambil menunggu waktu boarding, kami buru-buru makan dan shalat dulu karena memang belum sempat. Selesai makan, begitu keluar dari restonya, ada pengumuman final call untuk flight gue! Bokap langsung nyuruh buru-buru ke flight gate karena waktu boarding udah hampir habis. Alhasil gue dan sepupu-sepupu jalan-cepat-terkadang-lari di terminal 3 bandara yang untungnya nggak terlalu besar. Setelah dicek boarding pass oleh petugasnya, kami langsung lari ke pesawat dan fiuh, sampai juga. Baru sekali seumur hidup gue sampe final call gitu.

Duduk tenang di dalam pesawat, kok pesawatnya nggak jalan-jalan... Dalam hati, ini tadi dipanggil-panggil, sekarang lama begini. Lalu lama kemudian pesawat pun jalan. Jalan.. Nggak lama kemudian pesawat berhenti lagi, namun dengan keadaan mesin tetap nyala. Berhentinya lama lagi. Lalu ada pengumuman kalo pesawatnya lagi ngantre mau take off karena lagi banyak pesawat yang mau take off. Baru denger gue. Melihat keluar jendela pesawat, ternyata di belakang pesawat banyak banget pesawat yang juga ngantre mau take off! Lebih dari 5 pesawat sepertinya. Pemandangan yang baru pertama kali gue lihat.



Sesampainya di Bali, hari sudah malam jadi kami nggak jalan-jalan di hari itu. Keesokan harinya, kami pergi ke tempat yang jauh-jauh dulu, yaitu Bedugul. Dari Nusa Dua, tempat kami menginap, perjalanan ditempuh itu lebih dari 2 jam. Di tengah perjalanan, di sebuah tanjakan yang kanan-kirinya pohon-pohon doang, tiba-tiba mobil sewaan kami berhenti karena koplingnya udah jebol karena nggak kuat lagi menanjak. Bahkan untuk jalan sedikitpun nggak bisa. Alhasil kami harus nunggu mobil pengganti selama kurang lebih 1 jam. Di kanan-kiri kami cuma pohon dan nggak ada apa-apa :" Ada sebuah kebun pertanian gitu, tapi pas mau masuk, baru di depan gerbangnya aja ada lebih dari 3 anjing menggonggong ke arah kami. Nggak jadi masuk deh. Mau makan, yang ada di sekitar situ babi semua: babi guling, sate babi. Akhirnya kami duduk ngemper di depan teras ruko orang atas seizin pemiliknya -_-

Setelah nunggu 1 jam, mobil pengganti pun datang. Baru jalan sekitar 10 menit, kami mampir ke pom bensin untuk ke toilet dulu. Saat itu mesin mobil dimatiin. Ketika mau jalan lagi, mesin nggak bisa nyala! Ternyata accu-nya soak. Kami pun mendorong mobil supaya bisa jalan lagi :"") Setelah bisa jalan, kami coba balik ke tempat mobil kami yang sebelumnya mogok. Berharap si montir masih ada dan bisa sekalian perbaikin mobil yang ini. Ternyata sayangnya si montir udah balik. Oke.. Semoga mobilnya nggak kenapa-kenapa lagi di jalan. Alhamdulillah ga kenapa-kenapa.

Keesokan harinya, mobilnya ganti lagi. Berharap mobil kali ini baik-baik aja. Hari ini kami pergi ke sebuah pasar untuk beli kain-kain tenun. Setelah parkir dan turun dari mobil, nggak lama kemudian bagian belakang mobil kami ditabrak sebuah motor sampe bempernya patah x_x Untung kami udah turun dari mobil.

Setelah dari Bali, kami meneruskan perjalanan ke Lombok dengan pesawat Lion Air yang tentunya mengalami delay, yaitu selama 1 jam. Terus di dalem pesawat ada penumpang bule yang ga mau duduk di tempatnya. Ga mau diatur gitu sama pramugari. Sampe akhirnya pilotnya ngomong "Tolong dong semua duduk di tempatnya masing-masing, kita udah terlambat 1 jam nih." dengan nada jutek. Ketawa aja gue dengernya. Baru sekali denger pengumuman kayak gitu, ga ada sopan-sopannya sama sekali. Tanpa awalan "Kepada para penumpang yang terhormat" atau semacemnya lah. Udah gitu nadanya dia kayak ngedumel lagi. Ckckck..

Hari kedua di Lombok kami ke Gili Trawangan menggunakan kapal tradisional. Pas berangkat, kami sekapal sama sayur, telur, dan buah-buahan :''''''') Penuhnya kapal oleh barang-barang itu, bikin penumpang harus masuk ke kapal dengan menginjak-injak bangku, karena lantai kapalnya udah penuh dan nggak muat buat jalan. Karena diinjak-injak sama sendal & sepatu yang basah, alhasil bangku jadi kotor banget kan. Ogah duduk disitu. Akhinya gue, Irdan, dan papa duduk di atas dinding kapal, tempat yang seharusnya jadi senderan bangku duduk. Dan itu........ Serem Masya Allah :""" Kapalnya terombang-ambing banget di lautan. Miringnya tuh ekstrim kayak mau terbalik gitu. Gue pelukaan aja ke tiang kapal. Diliatin orang bodo amaaat. Mana perjalanan kesana sekitar setengah jam. Gak tenang banget. Ditambah basah-basah dikit kecipratan air laut.

Di Gili Trawangan, kami cuma foto-foto bentar, makan, shalat. Tadinya mau naik delman yang emang jadi transportasi disana, pengen kelilingin pulau. Sebelum naik, bokap mastiin dulu kapal terakhir yang balik ke Lombok itu jam berapa. Ternyata cuma sampe jam 5 sore. Dan itu udah jam 5 kurang 15. Sambil jalan cepat (dan beli es krim dulu), kami buru-buru menuju loket pembelian tiket kapal. Ternyata udah tutup. Katanya kalo mau nyarter kapal aja yang tentunya mahal. Hmmm bisa-bisanya aja nih. Untungnya, ternyata banyak orang yang juga senasib. Pengen balik ke Lombok tapi loket udah tutup. Akhirnya kami nungguin sampe jumlah orang mencukupi untuk sama-sama nyarter kapal balik sambil main-main dulu di pantai.

You Might Also Like

0 comments