Waktu itu gue dan temen-temen SMA impulsive small reunion di PIM 3. Setelah keliling-keliling membandingkan menu dan harga, dan berdasarkan rekomendasi salah seorang teman, kami memilih Blacklisted. Kami memilih Blacklisted karena menunya dominan western, (katanya) enak, harganya nggak semahal resto lain yang ada di PIM 3, dan ada promo :p Resto ini juga tempatnya nyaman banget buat ngobrol atau nongkrong berlama-lama.

Chicken Wings (40k)


We got these for free! Waktu itu lagi ada promo, dengan beli main menu tertentu kita bisa dapet free 1 porsi chicken wings. Kami pun dapet 2 porsi dan memilih hawaiian dan sweet bbq. Rasanya enak. Hawaiian-nya fresh banget karena ada sedikit asem-asemnya.

Blacklisted Beef Burger (75k)

Courtesy: Indah's Photo

Burger hitam ini berisi Australian beef patty, beef bacon, melted cheese, onion ring, dan selada. Disajikan dengan potato wedges dan coleslaw. Rasanya agak hambar sih tapi lumayan enak kok. Potato wedgesnya juga enak karena udah pake seasoning.

Norwegian Salmon with Lemon Beurre Blanc (89k)

Basically, ini adalah salmon dengan lemon butter sauce yang disajikan dengan mashed potato dan tumis sayuran. Potongan salmonnya sih agak besar dan sedikit asin. Lemon butter sauce-nya gue pikir akan bikin fresh makanan ini, ternyata lemon butter sauce-nya aseeem banget bahkan bisa gue bilang kecut.


Ice Mango Tea (29k)



Pink Ribbon (32k)

Minuman ini merupakan campuran stroberi, semangka, mangga, dan markisa. Nggak terlalu kental sih karena buah-buah yang dipake juga banyak mengandung air, Rasanya fresh dan nggak terlalu asem.


Banana Mama (32k)


Kalo jus ini berisi mangga, pisang, dan nanas. Jusnya enak dan kental. Untuk rasanya sih lebih dominan pisangnya.


Green Tickle (32k)


Mangga, choy sum, dan nanas. Choy sum sendiri adalah sejenis sayuran yang biasa dipakai dalam masakan Cina. Temen gue pesen ini karena kata dia enak. Tapi pas dicoba rasanya aneh banget. Antara sepet asem dan aneh deh pokoknya. Terus kami sempet ngomongin minuman itu dan kayaknya pelayannya denger. Akhirnya dia nawarin untuk mengganti minuman itu. Dia bilang mungkin ada kesalahan pas bikin minuman itu. Akhirnya minuman itu diganti dengan menu yang sama, tapi rasanya jauh beda. Jadi nggak asem dan jauh lebih enak.

Minuman disini beragam banget sih dan unik campurannya. Kalo makanannya kurang banyak pilihan menurut gue. Pelayanannya bagus. Mereka tanggap dan ketika tau ada masalah sama minumannya, langsung menawarkan untuk menggantinya dengan minuman yang baru for free. Soal harga sih emang ga murah, tapi tergolong lebih murah dibanding resto-resto lain di sekitarnya.



Blacklisted
2nd Floor Street Gallery
Pondok Indah Mall 3
Jl. Metro Pondok Indah
(021) 29529787

Sekitar seminggu yang lalu di rumah gue ada sebuah bunga mawar merah yang belum terlalu mekar. Mahkotanya pun masih dibungkus plastik. Sehari, dua hari, ditaruh begitu aja di meja makan. Setiap orang yang ngeliat paling hanya bertanya itu mawar darimana. Perlahan mawar merah itu pun mulai layu.

Baru-baru ini ada tempat makan baru bernama Food Lab di daerah Tendean, Jakarta Selatan. Tepatnya satu kawasan sama Warung Nagih. Food Lab hadir dengan konsep unik yaitu modern food court. Dengan desain minimalis dan colorful, Food Lab menghadirkan 11 tenants dengan variasi makanan yang beragam, mulai dari cemilan lokal seperti cimol, makanan berat Indonesia, Korea, Eurasia, hingga dessert seperti es krim. Minumannya juga cukup beragam. Harganya tergolong murah, ada yang di bawah 10k, sampai 20an, kecuali makanan Korea yang agak mahal

Tempatnya luas dan nggak begitu rame jadi nyaman-nyaman aja dan ga berisik. Disini juga ada TV kabel buat nemenin kita makan.

Various Satay by Snack on The Road (7k)

Salah satu cemilan disini adalah Taiwanese streetfood berbentuk sate. Pilihan satenya pun macem-macem mulai dari ayam, salmon, ikan, dll. Sekilas bentuknya kayak frozen shabu-shabu yang biasa gue beli, tapi di bagian luarnya mereka kasih bumbu tambahan jadi rasanya sedikit lebih enak.

Cimol by Cemil Cimol (20k)

Cimol ini bukan cimol biasa. Hadir dengan 2 varian: original dan cheese. Kalo yang cheese, di dalem cimolnya ada potongan kejunya, sedangkan kalo yang original engga. Bumbunya pun ada berbagai macam pilihan, mulai dari bbq, seaweed, ada juga mayo dan bbq mayo. Bumbunya juga bisa mix loh, tapi kalo cimolnya engga. Waktu itu gue dan Shirin pilih cheese cimol dengan bumbu seaweed plus bbq mayo. Kayaknya kita agak salah pilih kombinasi karena keju ketemu seaweed jadi asin banget. Apalagi ternyata bumbu seaweednya super banyak. Saran gue sih minta bumbunya sedikit aja. Tekstur cimolnya sendiri juga beda sama cimol abang-abang. Cimol yang ini lebih kecil dan padat, sedangkan kalo di abang-abang itu ngembang tapi kopong dan agak sulit dikunyah. Kalo ini gampang banget dikunyah dan nggak alot.

Bubble Gum & Taro Milk by Papa Milk (13k)

Eurasia Tania Cafe (23k)

Nah jarang-jarang nih makanan Eurasia atau Timur Tengah ada di food court. Harganya pun tergolong murah dan ternyata porsinya cukup mengenyangkan. Gue agak lupa nama menu ini apa, tapi menu ini berisi roti pita, potongan daging ayam yang dibumbui, dan paprika. Rasanya asin gurih sedangkan rotinya sedikit manis. Rotinya pun nggak alot. Enak :) Cuma minyaknya agak sedikit kebanyakan.

Overall Food Lab ini unik sih konsepnya karena desainnya modern, makanannya unik, dan tiap tenant memiliki konsep sendiri jadi makanannya variatif antartenant. Tempatnya juga cukup nyaman karena luas, tapi menurut gue kurang dingin AC-nya.