Beberapa bulan yang lalu, restoran Penang Bistro ini lumayan sering berseliweran di timeline socmed gue. Kata orang-orang makanan disini enak. Setelah liat-liat menunya dan dapet partner makan, akhirnya pada sebuah kesempatan gue nyobain juga restoran ini.

Penang Bistro ini punya beberapa cabang di Jakarta. Saat itu gue nyoba yang di Pacific Place. Tempatnya terletak di lantai 5 dan cukup tersembunyi. Persisnya di restaurant row dekat jembatan.

Restoran ini cukup luas ke dalam dan bisa menampung banyak orang. Dekorasinya menurut gue simply elegant. Elegan namun nggak terlalu mewah. Dengan nuansa kayu-kayu dan warm ambiance, restoran ini terasa nyaman. Satu hal yang mungkin agak mengganggu adalah noise-nya karena restoran ini dekat kolam yang ada air mancurnya jadi berisik suara air. Jadi kalo ngobrol mesti agak keras suaranya :")

Sumber

Sumber

Untuk makanannya, sangat variatif dan menarik-menarik. Lengkap mulai dari ayam, seafood, sapi, sayuran, appetizernya juga macem-macem. Gue sampe bingung mau pilih yang mana karena banyak yang terlihat enak. Untuk jenis cuisine-nya sendiri adalah peranakan. Jadi akan banyak makanan Asia, Malay, Singapore.

Grilled Stingray (85k)

Gue penasaran banget pengen nyoba ikan pari, dan mereka ternyata punya menu ini! Menu ini isinya adalah potongan daging ikan pari yang diberi saus tradisional ala Penang Bistro, kemudian dibungkus daun pisang, lalu di-grill. Rasanya enak dan gurih, enggak pedes, dan bumbunya cukup kuat terasa. Dagingnya sendiri empuk.

Stir Fried Prawn in Chef's Special Hot Soy Sauce (85k)

Kalau ini adalah udang dengan hot soy sauce. Rasanya juga enak, tapi enggak pedes seperti namanya. Ukuran udangnya sedang, dan porsinya cukup banyak.

Teh Tarik (29k)

Actually I'm not a fan of teh tarik karena rasanya nanggung menurut gue. Manis engga, pahit engga. Gue masih prefer Thai ice tea dibanding teh tarik. Tapi saat itu gue lagi pengen aja nyoba teh tarik ala restoran peranakan sekelas Penang Bistro. Rasanya ternyata nggak mengecewakan. Masih oke untuk lidah gue yang ga begitu suka teh tarik.

Overall makanan yang gue coba disini oke, nggak yang enak banget gitu menurut gue. Tapi masih belum begitu bisa nilai sebenernya karena cuma nyoba 2 menu dari sekian banyak menu menarik lainnya hehe. Ibaratnya kalo ada restoran yang menunya setipe, kebayang lah rasa menu-menu lainnya bakal kayak apa dengan hanya nyoba 1-2 menu. Nah kalo ini engga. Karena menunya variatif banget ada yang gurih, manis, asam, jadi 2 menu yang gue coba ini nggak bisa merepresentasikan menu-menu lainnya.

Kalau untuk porsi, porsinya besar jadi bisa sharing. 1 menu bisa untuk sekitar 3 orang. Menu disini juga belum termasuk nasi. Nasi putih sendiri harganya 15k.

Secara pelayanan, gue acungi jempol. Pelayannya ramah-ramah, sopan, dan responsif. Would like to come back here? Yes.

Penang Bistro

Pacific Place, 5th Floor

SBCD, Jl. Jenderal Sudirman

Jakarta Selatan

(021) 29035920

Wah blog ini tembus juga 100.000 pageviews :o Setelah 4 tahun nge-blog, 148+ published posts, hari ini blogku tembus 100.000 pageviews! 

 

 

Akhir-akhir ini banyak yang mengontak gue via portal apapun, mulai dari komen di blog, ngechat via Facebook, bahkan ada orang yang antah berantah tiba-tiba nge-add Line gue dan juga nge-DM via Instagram. Tujuannya sama, untuk nanyain proses rekrutmen yang pernah gue lalui karena mereka nggak sengaja nyasar ke blog gue :") Gue sih sama sekali nggak keberatan, malah seneng bisa sharing. Dan seneng banget kalo emang tulisan-tulisan gue itu berguna buat orang lain.

Beberapa hari lalu ada junior yang nggak sengaja baca blog gue dan meminta gue untuk nulis lagi terutama tentang pengalaman magang. Maklum, sekarang mulai memasuki periode magang dan cari kerja :) Gue yang udah lama engga nulis pun jadi termotivasi untuk nulis dan sharing lagi. For any complimentary comments from my blog readers, thank you for motivating me! <3

As requested, kali ini gue mau cerita tentang pengalaman-pengalaman magang gue di beberapa perusahaan. Gue mulai magang itu di tahun ketiga kuliah, karena di tahun pertama-kedua, liburan gue selalu dipenuhi dengan jadwal latihan MB. Barulah ketika di tahun ketiga ada waktu lowong pas liburan (dan karena emang diwajibin fakultas juga sih), gue coba magang.

Setelah nyobain magang, eh malah ketagihan haha. Asik sih menurut gue. Bisa belajar banyak dan ngerasain sendiri real working experience. Kalo magang dibayar itu menurut gue bonus, utamanya adalah dapetin pengalaman. Gue sempet agak menyesali kenapa ga coba magang dari tahun pertama kuliah, tapi setelah dipikir-pikir, jadwalnya nggak memungkinkan sih. Dan ya semua ada waktu dan porsinya masing-masing lah.

Total pengalaman magang gue itu 3x di perusahaan yang beda-beda, industrinya beda-beda, dan jobdesc-nya pun beda-beda. Gue sengaja coba yang beda-beda semua gitu karena gue mikir mumpung masih magang, gue bisa eksplor berbagai jenis industri dan pekerjaan sebelum akhirnya gue kerja beneran. Jadi gue bisa tahu sebenernya pekerjaan seperti apa sih yang gue inginkan dan tidak gue inginkan. Daripada jadi job hopper pas udah kerja nanti atau menyesali kenapa nggak nyoba industri yang gue pengen, mending gue coba-cobanya pas magang.

Gue bener-bener nggak nyesel rajin magang pas kuliah. Karena ternyata semua yang gue pelajarin itu ngebantu gue banget pas seleksi kerja bahkan pas udah kerja. Pas seleksi kerja, pengalaman magang itu berguna banget, terutama kalo related sama posisi yang di-apply. Kita jadi bisa jawab pertanyaan berdasarkan kondisi lapangan yang sebenernya, bukan hanya based on teori atau kita berandai-andai sendiri. Pas udah kerja pun, gue bisa bawa ilmu di perusahaan sebelumnya untuk diterapkan di pekerjaan sekarang.

Keuntungan lain yang mungkin didapat adalah kesempatan untuk ditarik jadi karyawan disana. Bisa aja langsung direct hire tanpa perlu ikut tes-tes seperti orang lain. Karena si employer udah liat lah cara kerja kita gimana.. Hasil kerja kita gimana.. Kalo memang dirasa cocok dengan mereka, mungkin banget untuk ditawarin kerja disana. Hal ini lumayan sering gue denger dari orang-orang, dan ternyata beneran terbukti.

Oke kita mulai breakdown satu-satu ya pengalaman magangnya hehe. Kalo soal jobdesc lebih detilnya, baca di LinkedIn gue aja ya hehehe #bukanpromosi.

1. SHL Indonesia

SHL adalah salah satu perusahaan HR consulting yang fokusnya di bidang rekrutmen dan assessment/development center. Katanya sih SHL ini masuk ke Top 3 HR consulting sejenis di Indonesia (Sejenis dalam arti fokus bisnisnya sama). SHL yang berada di bawah naungan CEB ini juga merupakan multinational company loh. Kenapa gue pilih magang disini adalah karena gue tertarik untuk kerja di HR consultant di masa mendatang. Tapi masih rencana jangka panjang banget sih, bukan sebagai awal karier.

Dan alasan utamanya adalah karena DEKET BANGET DARI RUMAH! Naik mobil bisa cuma 2 menit kalo lancar :") Kalo macet kurang lebih 5 menit. Gue sempet ditempatkan di kantor yang di Senopati dan yang di BEI. Dan keduanya sama-sama deket dari rumah hehehe. Tapi karena lokasinya strategis banget deket restoran-restoran dan cake shop, jadinya suka hedon :( Untung waktu itu lagi bulan puasa jadi nggak terlalu banyak jajan.

Pengalaman pertama ini berharga banget buat gue. Seru banget. Dan nagih banget. Selain belajar day-to-day work activities yang cukup beragam, gue juga sempet diajak jadi asisten test administrator dan diikutkan 2 workshop, yang pertama tentang test administration dan yang kedua tentang roleplay sebagai salah satu jenis asesmen.

Salah satu alasan kenapa gue diikutkan workshop saat itu adalah karena mereka sedang mengumpulkan talent pool untuk jadi freelancer mereka. Jadi semacam workshop untuk jadi freelancer mereka. Kalau mereka lagi banyak load-nya dan butuh tenaga tambahan, mereka akan panggil freelancer ini. Dan fee-nya tergolong tinggi loh menurut gue, lumayan banget apalagi buat para mahasiswa hehe.

Kalo soal orang-orang di dalamnya, employee-nya baik-baik sih. Dan hebat-hebat. Dan unik-unik (Ini pernah gue ceritain disini). Jumlah karyawannya yang nggak terlalu banyak bikin satu sama lain saling kenal baik. Disini karyawannya relatif masih muda dan sangat berjiwa muda. Dan ruang kerjanya lumayan berisik karena suka pada ngobrol dan becanda :") Setiap hari pasti bikin ketawa. Gue sebagai anak magang mau ikutan ngakak tapi segan... Akhirnya kelepasan juga.

Disini juga banyak makanaaan. Ada aja yang bawa sesuatu. Mau ikutan rebutan makanan tapi ya masih malu... Padahal udah diajak-ajakin. Maklum, baru pertama kali magang, jadi nggak tahu harus bersikap gimana.

Work dan social environment-nya juga enak menurut gue. Sebagai intern kita suka diajak makan bareng, terus diajak ngobrol macem-macem mulai dari soal kerjaan, makeup, pembantu, sampe kehidupan berumah tangga :")

Gue magang disini enggak lama, cuma 1,5 bulan karena sempet ada miskom gitu. Harusnya gue bisa lebih lama tapi jadinya cuma 1,5 bulan dan gue ngerasa 1,5 bulan itu kurang bangeet buat magang disini. Masih banyak banget yang bisa dipelajari. Apalagi gue di-roll ke 3 divisi yang berbeda jadi di masing-masing divisi cuma sebentar.

Walaupun cuma sebentar, pengalaman magang pertama di tempat yang menyenangkan ini jadi salah satu pengalaman berharga yang paling gue suka!


2. Sucorinvest Central Gani


Kesempatan magang di Sucorinvest ini gue ambil waktu lagi skripsian. Karena saat itu kesibukan gue hanya skripsi (dan itu sangat nggak sibuk), gue coba produktif dengan cari-cari kesempatan magang. Karena kalo cuma skripsian aja malah banyakan leyeh-leyeh dan santai-santai ga jelas. Kebetulan saat itu dapet info magang dari grup angkatan, dan lokasinya deket banget dari rumah, yaitu di Equity Tower SCBD. Lagi-lagi, lokasi jadi salah satu pertimbangan utama gue dalam mengambil kesempatan magang hehe.

Disini gue ngebantu Human Capital Director-nya dalam mengerjakan proyek analisis jabatan (Anjab). Menurut gue, untuk ukuran magang pekerjaan itu tergolong cukup berat. Gue harus mewawancara karyawan-karyawan disana mengenai pekerjaan mereka dan pekerjaan bawahan mereka sehingga pada akhirnya gue bisa membuat job description dan job requirement untuk jabatan-jabatan yang ada di perusahaan tersebut. Nggak tanggung-tanggung, gue mewawancara lebih dari 40 jabatan dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan.

Challenge-nya banyak banget. Pertama gue harus wawancara orang-orang yang jauh lebih senior dari gue. Mulai dari level staf, supervisor, manajer, direktur, bahkan sampai CEO-nya. Challenge-nya adalah gimana gue yang masih mahasiswa harus stay cool dan kelihatan profesional ketika wawancara. Nggak boleh malu-malu. Sok pede dan sok asik aja :")

Ditambah gue yang nggak ngerti apa-apa soal dunia investasi, perusahaan financial services harus bisa wawancara secara mendalam tentang detil pekerjaan mereka. Ga boleh kelihatan kayak nggak ngerti apa-apa. Tapi pada akhirnya gue justru jadi belajar banyak sih. Jadi lumayan ngerti tentang business flow-nya perusahaan sekuritas dan juga ngerti sistem broker dan investasi.

Wawancara berbagai macam orang, skill wawancara otomatis terasah banget. Skill nulis pun juga harus dikembangkan. Gue juga sempet diajarin tentang pembuatan KPI dan job evaluation, tapi masih konsep dan dasar-dasarnya banget.

Beda dengan magang gue sebelumnya di SHL yang gue berada di ruang kerja bersama karyawan-karyawan lainnya, disini sehari-harinya gue terasing di ruang meeting karena untuk wawancara memang harus tempat yang private. Tapi kalo lagi engga wawancara kadang gue jalan-jalan juga, ngobrol-ngobrol sama yang lain juga.

Peralatan perang setiap hari

Setelah kurang lebih 1 bulan magang disini, gue nggak memperpanjang kontrak magangnya karena mau fokus skripsian, mengingat deadline sidang sudah semakin dekat. Sempet ditawarin untuk perpanjang kontrak magang untuk proyek-proyek lain, bahkan ditawarin untuk kerja permanen disana juga. Sampai gue kelar sidang pun juga masih ditawari untuk kerja disana. Cuma karena masih ingin mengejar perusahaan impian dan nggak terlalu minat ke financial services, gue engga menerima tawaran tersebut.

Farewell ice cream

With HC team

Bersama ibu HC Director. Bu Dani & Dyani. Semoga kelak bisa sukses seperti beliau. Aamiin

3. PwC Indonesia

Nah ini adalah pengalaman magang terakhir gue, sekaligus yang paling lama magangnya, yaitu 3,5 bulan. Hmmm gimana ya cara menyingkat ceritanya. Karena kalo diceritain secara detil bakal panjaaang banget. Oke mari kita coba.

Seperti yang pernah gue ceritakan sebelumnya, awalnya gue apply di PwC untuk mengisi waktu (dan mengisi tabungan) setelah sidang sembari mencari kerja. Siapa tauu kan setelah magang gue bisa ditarik jadi employee disana hehe. Karena menurut temen, kesempatan untuk ditarik jadi employee itu ada meskipun nggak pasti juga. Dan enaknya kalo ditarik lewat jalur intern, kita nggak perlu ikut tahapan-tahapan seleksi yang katanya sulit itu.

Sama seperti di Sucorinvest, gue tau lowongan intern ini dari jarkom di grup angkatan juga. Spesifiknya dari temen yang mau selesai magang disana, jadi akan gantiin dia gitu. Setelah tanya-tanya dan ternyata kerjaannya menarik, gue pun coba apply. Singkat cerita gue diterima (Proses lengkap seleksinya bisa dibaca disini).

Gue ditempatkan di Plaza 89 bersama sebagian besar HC yang lain, karena ada juga HC yang ditempatkan di The East. Gue ditempatkan di bagian rekrutmen, atau kalau disini disebutnya RISS, spesifiknya bantu di employer branding dan experienced hire.

Di bagian employer branding, tugas gue sangat beragam, dari mulai arrange event seperti seminar, talkshow, dan company visit, membuat materi seminar, desain poster dan merchandise, ikut-ikut job fair dan campus hiring, dll. Selain itu gue juga bantu rekrutmen untuk fresh graduate dan intern yang masih sangat terkait dengan program job fair dan campus hiring roadshow.

Melirik poster-poster buatanku :3

Bersama dedek-dedek UnTar yang bantuin campus hiring. Too bad the picture is blur :(

Gue sesuka itu sih sama kerjaannya. Bener-bener beragam dan nggak monoton. Tiap hari yang dikerjain beda-beda. Kerjaannya nggak terlalu administratif dan banyak menggunakan kreativitas karena banyak ngedesain hehe. Bahkan ada satu hari dimana gue keliling kantor PwC semua lantai untuk take photos untuk materi branding mereka. Mungkin kalo bukan karena kerjaan ini, gue ga akan kelilingin semua lantai untuk lihat fasilitas dan desain kantornya yang keren (Bahkan mereka punya ruang dokter & psikolog in-house). But sorry I can't share it all here :)


Selain itu, banyak jalan-jalan ke kampus-kampus juga untuk ikut job fair, campus hiring, kuliah umum. Beberapa kali ke kantor yang di The East juga. Ketemu banyak orang, kerjasama sama banyak orang juga. Jadi nggak bosen di kantor terus. Terus kalo lagi bosen di ruangan, main-main atau kerja di PwC Lounge. FYI, mereka punya lounge sendiri loh!

Jarang-jarang ruangan sekosong ini

Really love this quote

Gue juga dikasih kesempatan untuk conduct test untuk para kandidat. Mulai dari kelas kecil yang isinya cuma sekitar 6-8 orang sampai kelas besar. Mulai dari yang isinya dedek-dedek mahasiswa, sampe yang senior level. Latihan tampil di depan umum lah hehe.

Sementara itu untuk experienced hire gue bertugas untuk arrange jadwal interview kandidat dengan para user. Belajar gimana cara nelfon kandidat yang proper, karena yang ditelpon ini kan bukan mahasiswa-mahasiswa baru kemaren lulus, tapi orang-orang yang lebih senior dari gue.

Terus awal-awal juga was-was banget ketika harus berhubungan dengan para users yang levelnya minimal Manager. Bahkan sampai Director juga. Takut salah :") Takut salah ngomong, salah bahasa email, bahkan kalo kandidat udah dateng tapi usernya nggak tau kemana gue panik sendiri. Meskipun banyak dari mereka yang santai banget bahasanya ketika ngobrol, tapi tetep aja gue deg-degan takut salah. Maklum namanya juga intern.

Nggak terbatas pada jobdesc yang gue jelaskan di atas, gue juga belajar soal administrasi tes. Mulai dari skoring tes, rapiin CV dan files lainnya. Dari situ gue liat bahwa orang PwC dan yang mau masuk PwC itu wow-wow banget. Ibaratnya, kalo selama ini ngerasa cukup bangga kuliah di UI, pas ngeliat CV orang-orang itu jadi berasa ga ada apa-apanya. Orang-orang itu kuliah di universitas terbaik di dalam maupun luar negri, IPK-nya tinggi-tinggi, organisasinya macem-macem, prestasinya warbyasah.

Gue juga kan sering dengerin sharing dari orang-orang PwC ketika lagi sesi seminar, talkshow, dan kuliah umum. Kagum sih sama mereka-mereka itu. Willing to work hard (really hard) dan berani ngambil opportunity untuk dikirim, ditempatkan di berbagai negara. But they're humble at the same time. Even jabatannya udah tinggi-tinggi, tapi gayanya tetap kasual dan bahasanya masih nyambung sama anak muda lah.

2 minggu terakhir magang gue udah ga banyak kegiatan roadshow sehingga gue dapet tugas untuk bikin social media research. Jadi disuruh research tentang social media & website PwC dan kompetitor-kompetitornya. Selain itu disuruh bikin summary & recommendation juga. Tujuannya tentu untuk pengembangan socmed & website PwC. Yang bikin tambah challenging adalah penulisan proposalnya pake bahasa Inggris.

Gue pikir research yang gue kerjain nggak akan terlalu impactful atau bahkan belum tentu dibaca karena gue tau supervisor gue banyak kerjaan. Tapiiiiiii months later setelah gue udah ga magang, gue iseng buka webnya PwC bagian career section, gue sekaget dan seterharu itu.

Totally changed dan banyak yang perubahannya seperti rekomendasi yang gue tulis di proposal. Nggak tahu kebetulan aja sama atau memang pengembangannya itu juga didasarkan oleh apa yang gue tulis. Pokoknya gue se-happy itu sih ketika saran dan rekomendasi yang gue ajukan di proposal bener-bener diimplementasiin dan hasilnya bagus banget :") Bahkan jaaaauh lebih bagus dari ide dasar yang gue berikan. Seterharu itu kalo emang beneran dibaca dan dipertimbangkan :"")

3,5 bulan magang disini belajar banyak banget sih gue. Hal ini nggak lepas dari sistem yang rapi banget dan udah well-established, dan juga orang-orang di dalamnya. Orang-orang disini menyenangkan, friendly, dan lawak! Tiap hari paaasti banget ngakak, apalagi geng pojokan. Nggak cuma canda-canda, tapi juga ngepoin orang dan curhat-curhat.

Gue kenalan sama banyak orang baru, orang yang sangat-sangat menyenangkan untuk dijadikan rekan kerja maupun temen, bahkan temen curhat. Sampai sekarang pun gue masih keep in touch dengan mereka, yang setelah dihitung-hitung udah hampir setahun gue selesai magang disana.

The Interns (Minus Kinan)

Yang setiap hari menciptakan tawa

Yang setiap hari menciptakan tawa (2)

My recruiterrr

BF kuliah, kosan, dan di tempat kerja pun duduknya sebelahan!

Terus disini juga selalu ada makanan :") Adaaa aja yang bawa apa gitu untuk dishare. Dan hampir selalu rebutan. Setiap hari Jumat juga ada Friday Snacks untuk sarapan :9

Photo credits to one HC member (Lupa siapa)

HBD Mbak Wani!

Di akhir magang gue sempet ditawarin untuk kerja disana. Memang sih salah satu tujuan gue magang disana juga supaya ada kesempatan untuk ditarik jadi karyawan permanen, tapi setelah dipikir matang-matang lagi, sepertinya nggak dulu deh untuk saat ini. Meski gue tahu ini perusahaan yang besar dan bagus banget, tapi gue ngerasa gue pribadi akan bisa jauh lebih berkembang kalau di tempat lain. Karena saking besarnya perusahaan ini, setiap pekerjaan disini (di divisi support) udah spesifik banget, sedangkan gue sebagai fresh graduate pengennya ngerjain dan belajar banyak hal yang cakupannya lebih luas.

Mungkin divisi support disini (disebutnya IFS/Internal Firm Services) beda sama divisi-divisi (LoS) lain yang merupakan core business-nya seperti Assurance, Tax, Consulting, dan Advisory. Akan jadi batu loncatan banget sih kalau di LoS lain.

3,5 bulan pun berlalu dan tibalah last day gue disini. Di last day gue disini, gue banyak foto-foto dan tukeran kado sama supervisors gue. Stay di kantor lah sampe malem untuk terakhir kalinya :")

Nyiapin kartu ucapan dulu

With my supervisors

Farewell the interns

Magang di PwC ini adalah salah satu best experience dan sangat worth it menurut gue. Bener-bener one of a lifetime opportunity seperti tagline yang selalu digaungkan mereka :)