life

National Ex Day

February 11, 2020

Tulisan malam ini terinspirasi dari rangkaian IG story dr. Jiemi Ardian tentang National Ex Day. What? I don't even know such thing exists. Usut punya usut, ternyata ini juga lagi rame di Twitter. Mon maap saya udah ga main Twitter jadi taunya dari IG aja. Konsepnya sederhana, tapi ngga sederhana untuk dilakuin di kehidupan nyata, yaitu mengucapkan sesuatu untuk mantan!

Jadi dr. Jiemi ini buka question box dimana orang bisa nulis sesuatu, yaitu ucapan untuk mantan, secara anonim lalu jawaban-jawaban tersebut dishare ke IG story-nya dr. Jiemi. Jawabannya menarik-menarik dan beragam, mulai dari yang mengumpat dan tampak masih sakit hati, sampai yang berterima kasih dan mendoakan. Ada yang mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi ke mantannya, ada yang memaafkan, ada juga yang merasa kalo mantannya layak dapet yang lebih baik dari dia.

Menarik, karena kita bisa liat berbagai respon dari yang masih belum bisa terima keadaan sampe yang sudah move on dan bisa berdamai dengan masa lalu, bahkan sudah kembali bahagia. Dan ya, karena topik-topik human relations itu memang selalu menarik di mataku hehe. Cuma jarang banget aja nulis tentang beginian.

Lalu, bagaimana pandangan gue soal mantan?

Well, gue ga akan cerita apa-apa soal mantan karena sejujurnya sangat ngga umum buat gue untuk share hal yang terlalu personal kesini. Untuk bikin post ini aja mikir banget takut dikira belum move on dan sebagainya wkwk. Disini gue cuma pengen share pandangan pribadi soal mantan, dan mungkin tentang orang-orang yang pernah singgah. Mau itu "temen deket", HTS-an, mantan gebetan, deket-tapi-ngga-jadi-jadi, you name it lah haha.

Ada sebagian orang yang menganggap kalo pacaran, apalagi pacaran lama terus putus itu sama dengan sia-sia, buang-buang waktu, lebih parah lagi artinya buang-buang waktu untuk jagain jodoh orang. Nah, gue ga setuju sih sama pemikiran itu. Karena menurut gue, lo ga hanya jagain jodoh orang tapi lo juga dijagain kok. Lo ga cuma invest ke seseorang tapi orang tersebut juga invest ke lo. Kedua orang tersebut pernah saling mengisi, pernah menikmati waktu bersama, dan pernah saling membahagiakan,. Sama-sama menjaga, sama-sama saling membahagiakan. Jadi kata kuncinya disini adalah saling. Kecuali kalo emang berat sebelah yaa yang pasangannya ngga kooperatif, ignorant, toxic, atau bahkan abusive. Kalo itu lain cerita. 

Jadi disini yang mau gue tekankan adalah relationship itu konsepnya bukan all-or-nothing. Walau akhirnya pisah, bukan berarti buang-buang waktu dan ga dapet apa-apa. Menurut gue setiap menjalani hubungan sama siapapun itu, kita sama-sama belajar, sama-sama bertumbuh, dan sama-sama dapet sesuatu. Selalu ada yang bisa dipelajari dari setiap orang yang kita kenal, mau pacar, temen, bahkan musuh. Kita yang kayak sekarang juga karena orang tersebut. Jadi menurut gue ga perlu merasa rugi kalo emang di hubungan sebelumnya pernah merasa bahagia dan mendapatkan sesuatu tapi akhirnya harus pisah. 

Percayalah bahwa ini semua proses pendewasaan. Dan gue tim yang percaya bahwa setiap jalan kehidupan kita itu udah dirancang sedemikian rupa dan ada hikmah dari setiap kejadiannya.

Jadi, kalo bisa ngucapin sesuatu ke mantan, kamu mau ngucapin apa?

You Might Also Like

0 comments