review

Toodz House

January 03, 2016

Toodz House bukanlah restoran baru. Namanya sudah cukup terkenal karena katanya restoran ini menyediakan makanan enak dengan harga terjangkau, ditambah tempatnya yang nyaman. Tapi karena emang gue anaknya cukup visual, ketika ngelihat foto interiornya biasa banget gue jadi kurang tertarik untuk nyoba.

Rasa penasaranpun mulai muncul ketika orang-orang sekitar gue makin banyak yang kesana. Akhirnya pada suatu kesempatan gue pun ngajak temen-temen untuk hangout ke restoran yang satu ini. Sebelum kesana gue sama sekali nggak browsing review-review atau lihat foto-fotonya lagi. Bener-bener cuma liat menunya aja. Dan ngelihat menunya bikin tambah penasaran. Ditambah ratingnya yang tinggi di Zomato, bikin gue yakin bahwa restoran ini emang oke.

Sesuai namanya, Toodz House ini bentuknya rumah. Bener-bener rumah yang ada terasnya, ada ruangan-ruangannya gitu. Di dalamnya ada smoking area, dan yang lebih ke dalam lagi adalah non-smoking area. Di terasnya sendiri juga ada tempat duduk.

Mereka bener-bener memanfaatkan space yang ada untuk dimaksimalin jadi restoran. Meskipun ruangannya nggak terlalu luas, tempat duduknya cukup banyak sehingga jarak antartempat duduknya berdekatan banget.

Desain interiornya sendiri juga sederhana banget. Bener-bener berasa kayak rumah. Ditambah dengan pencahayaan yang remang-remang. Oh ya, kayaknya sih di balik Toodz House ini rumah, karena pas gue mampir ke mushala-nya, ada pintu kaca yang langsung menghubungkan ke rumah gitu. FYI mushala-nya bagus banget. Kirain bakal sumpek karena terpencil deket dapur gitu, ternyata mushalanya keren banget. Mushalanya di atas kayak gazebo kayu gitu, terus di depannya langsung kolam. Plus menggunakan cahaya matahari.



Disana juga dipasang musik yang menambah nyaman tempat itu. Sesuai dengan tagline-nya mereka, "A cafe to call home". Gue cukup lama sendiri disana nunggu temen-temen, hampir sejam lah, tapi tetep berasa nyaman. Makanya banyak juga orang yang kesana buat nongkrong-nongkrong, ngopi, ngobrol, berlama-lama. Sayangnya di bagian gue yang non-smoking room tempatnya agak panas jadi sempet keringetan juga.

Pengunjungnya sendiri beragam mulai dari anak muda yang lagi nongkrong sama temen-temennya, pasangan yang lagi pacaran, sampe keluarga yang lagi makan siang bareng. Dari gue dateng sampe gue pulang, sekitar 3 jam lebih, disana selalu hampir full nggak pernah sepi.

Menunya sendiri beragam dan unik-unik, jarang ditemui di tempat lain. Dan menurut gue hampir semua menu disana menarik. Nggak hanya makanannya yang beragam, minumannya pun beragam mulai dari kopi-kopian, teh, healthy drink, sampai ice blended. Harganya tergolong sangat terjangkau, sekitar 30-40 ribuan, daaaan itu udah termasuk tax and service! Bahkan untuk makanan yang berisi daging sapi, mereka bisa hanya menghargai 40ribuan, meanwhile di restoran lain harganya bisa 70-90k.


Assorted Platters with Wasabi Mayo (45k)


Meskipun termasuk ke dalam appetizer, kami pesan menu ini justru setelah makan berat karena rasanya perlu cemilan untuk ngobrol. Menu ini terdiri dari french fries, sosis goreng, jamur goreng tepung, daging ayam goreng tepung, dan chicken wings. Dilengkapi dengan wasabi mayo sebagai dipping sauce-nya. Rasanya enak sih meski ga yang wow banget, namanya juga goreng-gorengan hehe. Mayonya kental banget dan rasa wasabinya cukup terasa kuat, meskipun demikian mayonya nggak pedes kok.


Carbonara Rice with Spicy Grilled Chicken (38.5k)



Ketika lihat menu ini antara penasaran dan nggak penasaran sih, karena udah kebayang kira-kira makanannya bakal kayak gimana, sedangkan masih banyak menu unik lainnya yang gue nggak kebayang bentuk dan rasanya bakal kayak apa. Tapi karena menu ini kayaknya merupakan signature dish mereka, akhirnya gue pesen aja.

Tampilan menu ini cukup menggugah selera. Nasi dilumuri saus carbonara, dan di atasnya ditambah grilled chicken plus taburan cabai bubuk kayak Bon Cabe. Saus carbonaranya enak banget! So creamy dan gurih. Layak buat disebut "Our famous homemade carbonara sauce". Nasinya juga pulen, tingkat kematangan ayamnya pas, dan taburan cabenya menambah varian rasa menu itu. Pinter sih mereka, spicy-nya didapet dari taburan cabe, awalnya gue kira akan kayak spicy chicken gitu. Soal rasa, highly recommended!

Sayangnya porsinya kurang banyaaak jadi nggak kenyang sama sekali. Buat nyenengin lidah aja :") Dan hal ini berlaku juga untuk menu-menu lainnya.


Carbonara Rice with Breaded Dory (40.5k)



Menu ini sama seperti menu sebelumnya, bedanya hanya di lauknya. Menu ini menggunakan ikan dory goreng tepung. Tepungnya sih nggak crispy banget, tapi dory-nya lembut dan asin gurih. Enak.


Sirloin with Peanut Sauce (44k)



Menu ini terdiri dari nasi yang diberi olive oil dan taburan bawang merah goreng, kemudian di atasnya diberi daging sirloin yang diberi bumbu kacang, ditambah dengan crispy potato. Tapi instead of crispy potato, side dish-nya itu terlihat seperti tortilla untuk nachos. Rasa menu ini juga enak. Nasinya gurih, dagingnya beneran daging yang bukan banyak lemaknya, dan bumbu kacangnya lebih halus daripada bumbu kacang di sate. Hmm mungkin tingkat kehalusannya seperti bumbu siomay. Tapi rasanya nggak kacang banget sih, lebih rich rasanya. Awalnya gue bingung banget sirloin dikasih peanut sauce tuh gimana ya.. Yang kebayang di gue malah peanut jam haha.


Beef BBQ Burger with Pepper Rice (36.5k)



Menu ini terdiri dari buttered rice dengan pepper, kemudian di atasnya dikasih semacam kerupuk putih panjang yang bentuknya kayak bihun goreng, yang biasanya ada di makanan Asia (Duh gue ga tahu namanya apa), terus di atasnya dikasih potongan daging yang cukup banyak. Di sampingnya ada saus barbecue. Rasa saus barbecue-nya cukup kuat.


Peach Black Tea (25k)



Karena tahu akan makan yang creamy-creamy, maka gue pesen minuman yang nggak terlalu berat, bisa menetralisir, dan fresh, mengingat disana agak panas ya tempat duduk gue. Gue suka black tea, dan peach sepertinya akan sedikit asem-asem seger gitu, jadi gue pesanlah menu ini dengan less ice. 

Begitu dateng, gue suka karena esnya bener-bener sedikit dan bentuknya kecil-kecil, bukan ice cube yang gede-gede gitu yang biasanya kita minta less ice tapi tetep aja esnya banyak. Dinginnya pas banget menurut gue. Dingin yang nggak sampai gelasnya berembun. Ini jadi hal yang berkesan banget karena jaraaaaaaang banget gue nemuin minuman yang tingkat kedinginannya itu pas buat gue, berhubung gue kurang suka dingin ya.

Rasanya pun lumayan enak. Tehnya nggak terlalu pekat, peach-nya terasa meskipun sama sekali nggak asem dan nggak ada potongan buat peach seperti di tempat lain. Gulanya pun bisa kita atur karena gula cairnya terpisah.


Overall sih makanan disini enak semua yang kami pesan. Enak beneran enak. Tampilannya juga menarik meskipun kurang fotogenik karena ada sendok-garpunya -_-" Tapi porsinya kecil dan nggak ngenyangin. Yah worth it sih dengan harganya yang sangat affordable dan udah termasuk tax & service itu (Ini penting loh untuk di-mention). Kami makan berlima, plus nambah Assorted Platter dan 1 minuman lagi, totalnya cuma 377k! Kapan lagi makan berlima plusplus di restoran hari gini bisa dapet harga segitu?? Udah termasuk tax & service lagi :")

Pelayanannya sendiri juga oke. Masnya nggak nyatet pesenan tapi bisa inget apa yang kita pesan. Kemudian makanannya juga nggak terlalu lama datengnya meskipun tempatnya rame banget. Cuma pelayan yang mondar-mandir ke tempat gue nggak banyak jadi agak susah ketika mau manggil.

Nggak sabar untuk kesini lagi!



Toodz House
Jl. Cipete Raya no. 79
Fatmawati, Jakarta Selatan
(021) 29704981 ext. 104
(021) 75904015
www.toodzhouse.com

You Might Also Like

0 comments