caredu

Entering Work Life

January 01, 2016

Setelah lulus, apa yang selanjutnya gue lakukan? Ya, sama seperti kebanyakan fresh graduate, yang gue lakukan adalah cari kerja. Hal ini bahkan gue lakukan jauh sebelum gue lulus. Di awal tahun ini, dimana gue masih berstatus sebagai mahasiswa yang baru mau mulai skripsi, gue mulai dateng ke job fair-job fair. Mulai dari job fair yang bagus banget, sampe job fair yang zonk. Saat itu tujuannya bukan untuk apply, tapi untuk lihat perusahaan-perusahaan, lowongan yang mereka buka, dan cari tahu tentang kualifikasi dan program-program mereka, supaya saat gue lulus nanti gue nggak clueless soal dunia kerja.

Saat itu gue cari tahu lebih banyak tentang program MT (Management Trainee) yang saat ini mulai menjamur. Gue cari tahu perbedaan-perbedaan program MT di beberapa perusahaan, kemudian persyaratannya, lama kontraknya, dll.

Di tengah penyusunan skripsi, dan menjelang akhir-akhir penyelesaian skripsi terutama, gue bener-bener mulai apply-apply kerja. Saat itu gue mikirnya mumpung orang-orang belum lulus, jadi saingannya ga akan sebanyak ketika musimnya wisuda. Jadi colong start lah ibaratnya. Tapi hanya perusahaan yang bener-bener gue pengen yang gue daftar.

Ternyataaa cari kerja yang ideal yang sesuai dengan keinginan nggak gampang yah :') Gue termasuk orang yang cukup idealis dalam mencari kerja. Sebelum apply ke suatu perusahaan pasti banyak banget pertimbangannya. Selain ngobrol sama orang-orang, wajib browsing tentang perusahaan tersebut juga tentunya.

Sekarang lagi sulit banget cari kerja yang sesuai dengan keinginan, karena perusahaan-perusahaan yang gue incer banyak yang lagi nggak ada lowongan. Selain itu secara global perekonomian juga lagi kurang stabil yang tentunya juga berdampak ke sektor ketenagakerjaan. Salah satu dampaknya adalah minimnya lowongan untuk freshgrad. Kebanyakan lowongan untuk freshgrad adalah lowongan magang atau kontrak. Alhasil banyak angkatan 2011 yang belum dapet kerja juga hingga saat ini karena sulitnya cari kerja sekarang ini.

Ada yang bilang bahwa angkatan gue ini adalah angkatan yang kurang beruntung karena lulus di saat perekonomian lagi turun banget. Kalo kamu lulus langsung dapet kerja, well, lucky you. Tapi kalo kamu belum dapet kerja sampe sekarang, you're not alone kok.

Sulitnya cari kerja juga gue alami. Beberapa kali ditolak perusahaan, berkali-kali digantungin, udah jadi hal yang biasa :' Nilai tinggi dan pengalaman organisasi ternyata belum tentu menjamin bakal gampang dapet kerja. Gue juga sempet down banget dan nggak mood cari kerja, tapi krisis itu akan berlalu kok. Gue pun berhasil bangkit lagi pelan-pelan. Salah satu caranya adalah dengan sharing sama temen-temen, dan luckily gue nemu blog orang yang berhasil membangkitkan semangat gue lagi. Dan dari blog itu, gue pun tersadar bahwa mungkin gue perlu lebih dekat lagi ke Tuhan karena seberapa pun kita berusaha keras, tanpa restu dari-Nya ini semua nggak akan terjadi.

Kali ini gue mau sedikit sharing tentang pengalaman seleksi gue di beberapa perusahaan. Tujuannya bukan untuk membocorkan proses seleksi perusahaan-perusahaan tersebut, tapi agar kalian para job seeker bisa dapet insight tentang apa yang harus kalian persiapkan, karena ketika gue menjadi job seeker gue juga sangat membutuhkan informasi-informasi tersebut supaya bisa prepare dengan baik. Jadi jangan berharap akan dapet informasi super detail tentang soal-soal atau pertanyaan seleksinya ya, karena secara etika juga kita nggak boleh ngebocorin hal tersebut. But I hope you find this informative and maybe it could be useful for you.

Berikut perusahaan-perusahaan yang gue sempet ikuti proses seleksinya:

1. Unilever
2. P&G (Procter & Gamble)
3. L'Oreal
4. Heinz ABC
5. Traveloka
6. Lazada
7. AEON Indonesia
8. PwC (PricewaterhouseCoopers)
9. The Nielsen Company
10. Kadence International

Silakan klik link di atas untuk tahu informasi lebih detil tentang pengalaman seleksi gue di perusahaan tersebut. Ada yang gue nggak keterima, ada yang gue digantungin, ada yang gue withdraw (Mengundurkan diri), ada juga yang akhirnya gue diterima.

Mostly perusahaan yang gue daftar adalah multinational company dan FMCG (Fast-moving Consumer Goods) company karena emang tertarik banget kerja disana. Segala macem FMCG company gue cari tahu seluk-beluknya. Berdasarkan hasil penulusuran, ada beberapa FMCG yang gue pengen banget kerja disana sampe-sampe nggak ada lowongan pun gue coba apply, tapi ada juga beberapa FMCG besar yang gue sengaja engga daftar karena beberapa pertimbangan, padahal penasaran juga pengen nyoba.

Mungkin beda dengan kebanyakan orang yang tertarik daftar di perbankan lewat jalur semacam ODP, bank menjadi salah satu prioritas terbawah gue. Bukan nggak mau, tapi banyak yang lebih gue inginkan dibanding bank.

Kemudian gue juga daftar beberapa start-up e-commerce, market research, dll. Selain yang disebutkan di atas gue juga pernah dipanggil seleksi di beberapa perusahaan lain seperti MAP (Mitra Adiperkasa), TNS (Taylor Nelson Sofres), dan Paragon Technology & Innovation. Tapi karena satu dan lain hal, gue nggak dateng ke seleksi tersebut.

Proses seleksinya pun beragam. Ada yang bisa sampe berbulan-bulan, ada yang kurang dari 1 minggu. Ada yang tahapannya panjang, ada yang cuma sedikit. Tapi overall gue menikmati sih prosesnya karena setiap kali seleksi pasti akan ada hal baru yang gue pelajari. Pasti. Baik itu tentang company tersebut, tentang proses rekrutmen, atau bahkan tentang diri gue sendiri. Jadi tahu apa aja yang perlu di-improve. Dan setiap company yang gue daftar punya cara yang beda-beda dalam proses rekrutmennya. Selain itu, gue jadi punya kesempatan untuk dateng ke berbagai kantor, liat-liat desain interior dan fasilitasnya, observasi karyawan-karyawan dan suasana kerjanya.

Hal yang suka bikin nyesek adalah kebanyakan gue seleksi sampai tahap-tahap akhir, tapi ujung-ujungnya nggak dapet. Gue ngerasa kalo gue pengen atau pengen banget malah gagal, giliran nggak terlalu pengen atau biasa aja malah dapet atau bahkan jalannya lancar banget. Hipotesis gue adalah saat gue pengen banget, gue akan nervous, performa gue turun, dan hasilnya malah jelek, sedangkan kalo gue ga terlalu pengen atau biasa aja, gue akan santai, performanya malah akan meningkat, dan hasilnya bagus.

Cari kerja itu kayak nyari jodoh. Cari yang kita bener-bener pengen, cari yang mereka juga pengen sama kita. Galau digantungin, udah hampir jadi terus nggak dapet. Gitulah. Bener-bener berasa kayak cari jodoh :")

Udah jatuh-bangun juga cari kerja. Sempet semangat banget, terus biasa aja, terus demot nggak pengen kerja, terus semangat lagi. Mungkin beberapa orang ngeliat atau bilang kayaknya gue cepet dan gampang dapet kerja, but hey, you haven't heard my story. Belum denger dan ngeliat seberjuang jatuh bangun apa gue. Everybody has their own story. So, I'm gonna tell you a lil' bit of mine. Happy reading dear job seekers!

You Might Also Like

0 comments