1. Unilever
Yes, ini adalah perusahaan pertama yang gue daftar. Sepertinya perusahaan ini akan paling lengkap dan detil gue ceritain karena emang berkesan banget. Selain karena prosesnya emang panjang dan sangat berkesan, ini pertama kalinya gue ngelamar kerja selain magang, untuk MT program lagi! Unilever lagi!
Saat itu gue dateng ke UI Career Expo dimana Unilever jadi salah satu pesertanya. Saat itu mereka lebih mempromosikan program MT-nya yang disebut dengan Unilever Future Leaders Programme (UFLP). Gue awalnya sih bukan yang mengincar Unilever banget. Gue hanya tahu ini perusahaan besar, an established multinational company. Tapi setelah gue cari tahu lebih lanjut tentang perusahaannya, wow, it's a BIG company. Not just big, it's a very very good company. In many aspects. Akhirnya gue pun memantapkan diri untuk daftar UFLP 2015.
Saat itu pendaftaran dibuka hingga akhir Maret. Gue pun daftar di tanggal belasan Maret. Walaupun masih berstatus mahasiswa, gue tetep bisa daftar, yang penting ketika programnya mulai (sekitar bulan Agustus) gue udah lulus. Saat itu gue daftar untuk function Human Resources.
Tahapan seleksinya kurang lebih begini: Online application --> online ability test --> online interview form --> assessment center --> medical check up --> offering.
Online Application
Pertama kita akan disuruh isi online application tentang data diri, kemudian ada beberapa pertanyaan esai tentang past experience kita. Pertanyaannya lebih ke pengalaman kita dalam menghadapi situasi sulit. All in English. No wonder sih since Unilever is a multinational company.
Kalo gue saat itu nggak menyelesaikan semua pertanyaan sekaligus. Gue lihat dulu pertanyaannya seperti apa, gue siapin jawabannya, baru isi kalo udah yakin. Untungnya online application itu bisa disave dan dilanjutkan di kemudian hari. Jadi gue ngisi online application itu kayaknya 2-3 hari.
Online Ability Test
Setelah submit online application, kita akan dikasih link online ability test via email. Disitu kita juga bisa latihan soal. Tentunya gue ga langsung ngerjain. Gue latihan berkali-kali sampe berhasil jawab semua soal dengan bener, baru mulai tesnya. Gue baru ngerjain tes tersebut beberapa hari kemudian.
Sialnya, giliran gue mau mulai tes, internet rumah gue bermasalah. Akhirnya gue ke salah satu supermarket yang ada internetnya, ternyata internet disana lagi bermasalah juga. Akhirnya gue pulang lagi dan coba ngerjain di rumah. Berharap internetnya lancar.
Untuk function HR, online test-nya adalah numerical dan logical. Untuk masing-masing tes, kita akan diberikan 20 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 30 menit. Ketika gue lagi ngerjain, tiba-tiba internetnya error sehingga gue harus ngulang. Dan ketika gue ngulang, soalnya pun beda. Dua kata buat soal tes Unilever: SUSAH BANGET. BA-NGET. Meskipun udah latihan berkali-kali, tetep ngerasa soalnya itu super susah. Mau nangis rasanya. Selesai ngerjain gue lemes. Suram banget kayaknya.
Gue sempet baca di internet, ada yang bilang kalo lolos numerical baru akan bisa lanjut ke logical. Tapi ada yang bilang juga bahwa semua dapet, tanpa harus lolos numerical testnya. Ga tau mana yang bener. Kalo mau positive thinking, dengan gue dapet logical test-nya berarti numerical-nya gue lolos. Tapi bahkan untuk positive thinking aja gue ga bisa, karena se-kesulitan itu. Yah pasrah aja lah. Ga berharap banyak.
Soal numerical-nya ga kayak psikotes yang biasa gue hadapi. Gue pikir mungkin karena konteksnya dunia kerja kali ya. Selama ini kan gue psikotes untuk kepentingan akademis. Soal-soalnya business related, lengkap dengan grafik, chart, tabel yang memusingkan. All in English. Mamam banget kan :') Ngerjainnya harus pake strategi.
Online Interview Form
Beberapa waktu kemudian setelah batas waktu pendaftaran ditutup, tepatnya tanggal 27 April, ternyata gue dapet email dari tim rekrutmen UFLP yang isinya link untuk isi online interview form. Wah, ini maksudnya apa ya? Kalo baca di internet katanya sih sebelum FGD emang akan dikasih online interview form itu. Apakah artinya gue lolos online test? Masa sih?? Gue masih nggak yakin lolos online test yang susah banget itu. Tapi ya sudah gue isi aja.
Lagi-lagi online interview form itu bisa dipending pengisiannya. Jadi gue baca dulu pertanyaannya, siapin jawabannya, baru isi besoknya. Isi pertanyaannya itu mirip sama esai di online application, tapi lebih banyak kayaknya. Jadi disitu kita diminta cerita pengalaman-pengalaman dalam menghadapi situasi tertentu. Again, all in English.
Assessment Center
Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 4 Mei, gue diemail lagi. Kali ini isinya undangan untuk assessment center! Oh really? :'''') Yang gue suka adalah di email tersebut mereka kirim candidate tool kit juga untuk membantu kita mempersiapkan diri menghadapi assessment center mendatang.
Tanggal 7 Mei, H-1 assessment center, siangnya gue ditelepon Unilever. Mereka ngingetin sekaligus memastikan bahwa besok gue hadir. Untungnya assessment center diadakan di hari Jumat, dimana gue day-off magang, karena saat itu gue juga lagi magang. Gue juga nanya akan ada apa aja di assessment center besok. Mereka bilang akan ada business case, presentasi, dan interview. Saat itu gue bingung karena dari yang gue tahu, tahun-tahun sebelumnya itu ada FGD dulu sebelum assessment center. Tapi kata mbaknya tahun ini nggak ada FGD dan langsung ke assessment center. Oh well.
Pulang magang, sekitar maghrib, sesampainya gue di rumah gue langsung buka email. Ternyata ada email dari Unilever yang isinya undangan untuk online conference chat dalam rangka persiapan untuk besok! Undangannya jam 5.00-6.30 sedangkan gue baru baca sekitar jam 6 lewat. Gue langsung buru-buru coba buka link yang mereka kasih, tapi sepertinya ga berhasil. Mereka pake aplikasi yang baru pertama kali gue denger. Gaptek lah gue. Berhasil connect, tapi gue nggak yakin room-nya bener karena nggak ada yang ngomong disitu. Gue coba disconnect dan connect lagi, tapi hasilnya sama. Gue mau coba nge-chat takut salah room.
Gue berkutat dengan aplikasi itu sampe jam 7. Karena hasilnya nihil, gue pikir udah selesai conference chat-nya. Akhirnya dengan sangat berat hati gue melewatkan kesempatan yang mungkin sangat berharga itu. Nggak putus asa, gue coba email ke CP-nya Unilever dan nanya apa yang gue lewatkan. Dengan fast and kind response, CP-nya membalas email gue. Dengan begitu hati gue tenangan lah.
Malam itu gue mempersiapkan diri untuk assessment center keesokan harinya dan yang terpenting adalah cukup istirahat! So, tidurlah yang cukup. Apalagi besoknya mulai jam 7 pagi.
Keesokan harinya, gue sampe di kantornya Unilever jam setengah 7 pagi. Saat itu, di lobby ada satu cewek yang udah dateng dan ternyata dia mau assessment center untuk function HR juga. Sambil nunggu kami ngobrol aja. Kemudian dateng kandidat-kandidat berikutnya.
Total ada 7 orang yang dateng pagi itu: 4 cewek dan 3 cowok. Sembari nunggu dipanggil ke atas, kami pun kenalan dan ngobrol-ngobrol. Gue pun nanya apa yang terjadi di conference chat kemarinnya. Untung ternyata nggak beda jauh sama apa yang di-email ke gue.
Ketujuh orang ini semuanya daftar HR. Dan uniknya dari tujuh orang yang daftar, yang background-nya psikologi cuma gue dan satu orang lagi yang ternyata senior gue di Psiko UI. Sisanya ada yang dari teknik, akuntansi, bahkan meteorologi :') Kampusnya pun tersebar di beberapa daerah seperti Depok, Bandung, Surabaya, Padang. Dan dari 7 orang itu, hanya gue yang berasal dari Jakarta. Salut sama yang lain yang jauh-jauh terbang atau naik travel ke Jakarta untuk ikut assessment center ini. Psstt.. Biaya transport yang dari luar kota direimburse loh oleh Unilever!
Setelah jam 7, kami semua dipanggil ke atas, ke lantai dimana HR berada. Kami disuruh nunggu di satu ruangan besar seperti lounge, dan disediakan berbagai sarapan. They said they provided us breakfast because it would be a long day, energy-consuming, and they wanted us to be fit during the assessment. Sambil nunggu jam 8, kami kenalan dan diajak ngobrol oleh orang-orang HR-nya sambil sarapan bareng. What a very nice greeting. Oh ya, HR ini adalah function pertama yang dipanggil assessment center.
Selama ngobrol-ngobrol itu antarkandidat jadi lebih kenal. Dan dari situ gue tau kalau mereka semua emang oke. Mereka hebat dengan kegiatan dan latar belakangnya masing-masing. But, as a fresh graduate, atau bahkan beberapa dari kami saat itu belum lulus dan baru pertama kalinya ngerasain seleksi kerja, kami tetep ngerasa grogi.
Ya, jam sudah menunjukkan pukul 8, kami semua dipanggil ke dalam 1 ruang meeting yang besar. Letaknya persis di sebelah lounge tersebut. Di ruangan itu kami dapet tugas pertama, yaitu business case + individual presentation. Jadi kandidat diberikan 2 studi kasus yang harus diselesaikan dalam waktu 90 menit. Studi kasus pertama adalah tentang bisnis secara general, dan studi kasus kedua yang berhubungan dengan function kami, yaitu HR. 90 menit itu udah termasuk baca soal, ngerjain, dan nyiapin presentasinya. Kami diberi kebebasan mau ngerjain dimana aja selama masih dalam lounge tersebut dan bebas mau menggunakan alat tulis apa aja. Untuk alat tulis, Unilever nyediain berbagai jenis stationary yang bisa langsung kita gunakan.
Business case-nya susah banget cuuuuuyyyyy :"""" Booklet kasusnya aja udah tebel dan banyak banget informasi di dalemnya. Jadi kita emang harus bisa nyeleksi mana informasi yang penting dan relevan, mana yang distraktor atau ga terlalu penting untuk analisis. Mungkin sebenernya ga separah itu susahnya, tapi gue kurang familiar dengan business case kayak gitu yang ada hitung-hitungannya juga, dan ada beberapa istilah bisnis yang gue ga paham artinya. Alhasil gue harus baca berulang-ulang dan menyerap pelan-pelan.
Ditambah grogi berpacu dengan waktu, plus orang sebelah gue yang kayaknya lancar amat ngerjainnya. Di saat gue masih mencerna materinya, dia udah corat-coret dan ngitung-ngitung pake kalkulator. It's so intimidating you knowwww :" Rasanya pengen pulang aja haha. Tapi ga mungkin kan gue pulang. Mau ga mau harus maju. Jadi gue coba menenangkan diri dan berpikir positif dan mencoba optimis. Gue yakin sebenernya soalnya itu sederhana tapi dibikin complicated.
Oke, 30 menit terakhir gue masih berkutat dengan studi kasus pertama. Padahal masih ada 1 studi kasus lagi. Bahkan mungkin ini yang paling penting karena berhubungan dengan function HR. Ketika ada reminder bahwa waktu tinggal 30 menit, kami semua ngebut. Ternyata yang kayak gitu bukan cuma gue doang, semua kandidat terlalu fokus sama studi kasus 1 dan belum nyentuh studi kasus 2. Alhasil gue super ngebut, cuma skimming soal, langsung nyeleksi mana info penting dan ga penting. Untungnya ketika kuliah gue sering dapet studi kasus tentang dunia HR juga jadi ga terlalu susah untuk menangkap inti permasalahannya. Ya, 30 menit terakhir pun berakhir dan gue selesai menuliskan presentasi untuk 2 studi kasus tersebut.
Kalo ditanya 90 menit untuk 2 studi kasus itu gimana, jawabannya adalah KURANG BANGET! Ngerjainnya emang harus pake strategi agar bisa optimal di 90 menit itu. Gue masih beruntung bisa menyelesaikannya meski ga maksimal. Ada yang bahkan belum selesai baca soal.
Next-nya adalah individual presentation dimana kami harus mempresentasikan hasil analisis business case tersebut di depan petinggi-petinggi HR. Daaan karena nama gue depannya huruf A jadi gue pertama deh :))))) Belum selesai rush-nya ngerjain business case langsung disuruh presentasi. Saat itu ada 3 presentasi yang berlangsung secara paralel di ruangan yang beda-beda.
Begitu masuk ke ruang presentasi, udah ada 2 petinggi HR yang siap mendengarkan gue presentasi. Gue punya waktu 30 menit untuk presentasi dan tanya-jawab. Gue ga tau harus mulai dari mana. Nervous plus ruangan super dingin. Meskipun mereka baik, ramah, dan nyantai, tapi tetep aja nervous banget. Plus gue belum sinkron antara apa yang mau gue omongin di otak, dengan speech bahasa Inggris yang harus gue keluarkan. Alhasil gue presentasinya nggak lancar dan terbata-bata. Setelah presentasi, sesi tanya jawab pun dimulai. Ada pertanyaan yang gue prediksi akan keluar dan ternyata bener. Secara keseluruhan sih pertanyaannya masih bisa dijawab, tapi gue ngerasa ga maksimal saat menjawab itu. Pokoknya I felt bad banget di asesemen yang pertama itu.
Ternyata gue keluar dalam waktu 20 menit. Orang-orang pun kaget karena gue cepet banget. Yah, ga tau lah harus komen apa. Masih lemes. Satu persatu dari mereka pun dipanggil presentasi. Ternyataa semuanya juga ngerasa buruk di asesmen pertama itu. Alhamdulillah gue ga sendiri :")
Selesai semua presentasi, tahap selanjutnya adalah interview. Masing-masing orang diinterview oleh 2 interviewer. Interviewernya pun beda dengan yang nilai kita di presentasi sebelumnya. Interview-nya berjalan lancar, much more relax. Interviewer-nya juga baik-baik dan nggak intimidating. Pertanyaannya lebih tentang diri kita dan past experience kita. Ada beberapa pertanyaan yang gue ga expect akan ditanyakan. Nah, kelemahan gue adalah sulit mengingat best moment on the spot. Gue bener-bener harus inget-inget lagi. Alhasil gue jawabnya juga ga maksimal. Setelah selesai interview dan gue inget-inget lagi, gue ngerasa harusnya gue bisa jawab lebih baik dari itu. But it's okay lah namanya juga pertama kalinya interview kerja.
Nah di awal sampai pertengahan interview mereka nanyanya pake bahasa Inggris, tapi dari tengah ke belakang mereka mix Indonesia-Inggris. Gue pun bingung dan nanya gue harus jawab pake bahasa apa. Mereka bilang mereka udah tau gue bisa bahasa Inggris, jadi ya go on terserah gue Jadi gue menyesuaikan aja. Ketika mereka nanya pake Inggris gue jawab Inggris, dan ketika mereka nanya pake bahasa Indo gue juga pake Indo. Gue keluar ruangan pun dengan senyum lebar karena ngerasa jauh lebih puas daripada asesmen yang pertama. Setelah ngobrol sama kandidat lain, ternyata setiap interviewer beda-beda. Ada yang full English, ada yang nanyanya pake Indo tapi mereka minta jawabannya pake Inggris. Jadi tergantung interviewernya.
Setelah 3 orang interview, kami break ISHOMA dulu dan yang laki-laki Jumatan. Kami disediain makan siang juga. Yaudah sambil break kami ngobrol-ngobrol lagi dan bikin grup Line hahaha. Kami janji untuk saling ngabarin apapun hasilnya. Yang diterima ga boleh diem-diem aja. Kami juga mulai berlapang dada siapapun yang keterima nantinya.
Setelah break selesai dan semua udah interview, kami lanjut ke tahap terakhir yaitu FGD (Focus Group Discussion). Kami yang lagi santai-santai ngobrol pun jadi tegang lagi. Kami masuk ke ruang meeting besar yang pertama tadi, dan diberi briefing tentang FGD-nya.
Pertama ditayangin video, kemudian masing-masing kandidat dikasih booklet kasus untuk kemudian didiskusikan bersama. Kesan gue saat itu keren sih sampe ada video-nya segala. Studi kasus kali ini jaaaaauh lebih simpel daripada business case di asesmen pertama. Jauh lebih mudah dicerna, jauh lebih bisa menggunakan logika, dan bahasanya pun lebih mudah dicerna. Selesai waktu membacanya habis, masing-masing kandidat dikasih additional information di selembar kertas dan diminta untuk ngasih tau kandidat lainnya tentang additional information tersebut. In English.
Para assessor pun memasuki ruangan dan kami diberi waktu 30 menit untuk mendiskusikan kasus tersebut. Diskusinya berjalan kalem. Nggak sampe gontok-gontokan atau berdebat kok. Kami saling ngasih giliran untuk ngomong supaya semua kedapetan giliran ngomong. Terlalu damai diskusinya wkwk :') Mungkin karena kami juga nggak enak satu sama lain karena kan udah seharian bareng, udah saling kenal juga.
Kemudian di menit-menit terakhir kami disuruh diskusi dalam bahasa Indonesia. Dan setelah waktu diskusinya habis, kami masing-masing disuruh nulis kesimpulan dan pendapat di selembar kertas. Kami boleh berbeda pendapat dengan hasil diskusi. Karena cuma sebentar gue pun ga sempet nulis dengan detil dan hanya poin-poin besarnya aja. Setelah itu ada yang ditunjuk untuk ngungkapin kesimpulannya.
Okay FGD done dan berakhir pula rangkaian assessment center hari itu. Kami disuruh nunggu sebentar sambil dikasih afternoon snacks dan bebas ngambil Buavita yang udah disediain banyak banget. Saat itu kami bener-bener kenyang karena seharian dikasih makan, jadinya snack-nya nyisa deh. Kemudian ada closing dari orang HR-nya dan menyatakan kami udah boleh pulang.
Well, I can say they served us VERY WELL. Sejak ngehubungin untuk assessment center, remind us dan ngasih fasilitas conference chat untuk mempersiapkan diri, dan hari H-nya kami disuguhi berbagai macam makanan sampe kenyang banget, dan diajak ngobrol bahkan ditemenin sama orang-orang HR-nya. Dari beberapa kali proses rekrutmen yang gue jalani di beberapa perusahaan (akan gue ceritakan di post selanjutnya), I can say this is the best selection process so far.
Ketika turun lift, kami terpecah jadi 2 kelompok karena liftnya ga muat. Gue adalah rombongan pertama yang sampe ke bawah. Baru banget sampe, eh kami ditelepon sama rombongan yang masih di atas, katanya kandidat X disuruh ke atas. Wah ada apa nih??
Ternyata kandidat X dan Y ada wawancara tambahan. Wawancaranya seputar performa mereka pas FGD tadi. Hmm maksudnya apa ya? Saat itu kami mikirnya 2 kandidat itu adalah yang potensial akan diterima atau mungkin mau ditawarin function lain. Kandidat lain yang ga dipanggil nunggu di bawah karena penasaran banget kenapa 2 orang itu dipanggil.
Pas mereka udah turun, mereka juga bingung kenapa mereka dipanggil. Ah sudahlah. Yaudah, sebelum kami berpisah kami foto-foto dulu sebagai kenang-kenangan. Tadinya mau makan bareng dulu tapi ada yang harus langsung ngejar travel keluar kota lagi. Jadi cuma foto-foto aja deh.
Nah ini lah keenam orang yang gue ceritakan daritadi. Glad to know them. Setelah hari itu pun kami masih sering banget ngobrol-ngobrol, becanda-becanda di grup, saling bully, dan tentunya saling support apapun kegiatan masing-masing. Grup pun sering rame. Who says rivals can't be friends? ;)
Lalu gimana kelanjutan status rekrutmen kami? Orang HR-nya bilang sih akan diumumin sekitar 2 minggu lagi. Tapi sampai sebulan kami belum juga dikabarin :'''') Mau nanya tapi nggak enak..
Function lain pun juga mulai asesmen satu persatu. Dapet kabar dari salah satu kandidat Finance, katanya sebenernya hasil HR udah ada. Tapi kenapa kami digantungin? :"" Seriously kami semua udah berlapang dada apapun hasilnya. Kalopun ga keterima gapapa yang penting dikabarin gitu. Kalo Finance assessment center-nya 3 hari di Puncak bahkan sampe nginep. Kandidatnya juga emang jauh lebih banyak sih. Kalo mereka sistem gugur katanya. Dan yang keterima langsung diumumin di akhir assessment center itu.
Gue sendiri juga sangat gapapa kalo ga keterima. Kalo keterima Alhamdulillah engga juga gapapa. Dengan udah sampe sejauh ini aja gue udah seneng dan cukup bangga. Dapet pengalaman yang bener-bener berharga dan berkesan. Ini lebih dari soal diterima atau ngga, tapi juga memperkaya pengalaman dan wawasan dan kenalan banget. Dan gue sadar banget kalo performa gue waktu itu belum maksimal terutama saat business case + presentation.
Setelah sebulan digantungin dan lempar-lemparan tugas buat follow-up, akhirnya salah satu dari kami beneran ngehubungin orang HR-nya untuk nanya kepastian status kami. Eh maghribnya kami mulai ditelepon satu-satu. What a quick response.
Setiap ada yang abis ditelepon, langsung pada laporan di grup. Waktu itu gue ditelepon ketiga atau keempat gitu. Saat itu gue lagi di stasiun dan suasananya berisik jadi gue kurang bisa mendengar jelas. Orang HR-nya sempet nawarin untuk nelepon keesokan harinya, tapi gue bilang gapapa sekarang aja, karena gue takut lama lagi nunggu kabarnya. Akhirnya beliau pun mulai conversation. Beliau pertama ngejabarin kelebihan dan kekurangan gue saat assessment center, barulah kemudian menuju kesimpulan diterima atau enggaknya. As I predicted, gue nggak lolos. Gapapa, belum rejeki. Yang gue suka adalah mereka tetep ngasih feedback gitu loh. Karena perusahaan lain belum tentu akan ngasih tau hal itu. Mungkin karena udah sampai tahap sejauh itu.
Dari 7 orang, akhirnya yang diambil cuma 1 orang. Dan saat ini dia ditempatkan di Kalimantan. Agak bersyukur juga sih nggak keterima karena gue nggak yakin udah siap untuk ditempatkan di tempat sejauh itu. Awalnya gue pikir ah yaudahlah di tempatin dimana mungkin masih oke. Tapi ketika gue denger dia ditempatkan di Kalimantan, gue baru bener-bener sadar bahwa persyaratan "Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia" is real!! Oke next kalau gue daftar kerja lagi berarti harus bener-bener merhatiin kemungkinan untuk ditempatkan di luar Jakarta karena luar Jakartanya bukan sekedar Jabodetabek atau Jawa tapi bener-bener bisa di seluruh Indonesia.
Begitulah sekilas tentang proses seleksi MT di Unilever. Kita selesai dengan cerita Unilever (Awalnya bilang ga akan cerita detil tapi panjang juga ujungnya) mari lanjut ke cerita perusahaan-perusahaan berikutnya.
[UPDATE]
Seperti yang gue katakan sebelumnya, grup kami masih suka rame penting-nggak-penting kadang-kadang sampai saat ini. Setelah hampir setahun setelah pertemuan pertama, pada bulan Feb 2016 pun kami mini reunion ditraktir pak bos yang janji mau traktir kalo keterima. Sayang kami nggak lengkap ber-7 karena ada yang lagi ada acara lain, atau lagi berada di daerah lain, atau bahkan di negara lain karena keterima LPDP :"")
Akhirnya jadi juga kumpul lagi setelah gagal berkali-kali. It's nice to meet them again by the way. Very mood-boosting di tengah kehiruk-pikuk-an kerja.
Gagal di Unilever hanyalah sebuah permulaan. Masih banyak perusahaan FMCG (fast-moving consumer goods) lain yang juga oke kok. Salah satunya adalah P&G yang juga merupakan salah satu FMCG terbesar di dunia. Ketika P&G buka lowongan di bagian HR, langsung lah gue apply.
Lowongan yang dibuka saat itu adalah HR Associate Manager. Yang menarik adalah meski titelnya "manager", posisi ini terbuka untuk fresh graduate. Hal ini unik karena di perusahaan lain biasanya entry-level-nya adalah sebagai staf. Setelah nanya dan ngobrol sama orang-orang, ternyata yang membedakan posisi ini dengan level staf adalah tingkat responsibilities-nya. Pada jabatan ini, seseorang nggak hanya jadi do-er di bagian teknis, tapi juga dituntut untuk berpikir strategis dan diberi tanggung jawab yang lebih tinggi. And it is not necessary to have a subordinate or staff below you.
Online Application & Screening Reasoning Test
Sama seperti well-established multinational company lainnya, tahap pertama dari proses seleksinya adalah online application. Hal-hal yang ditanyakan umum seputar data diri. Setelah itu ada online assessment. Ada screening reasoning test berupa gambar figural dan juga personality test.
Di tes tersebut juga ditanya kesediaan kita untuk direlokasi ke tempat lain dan untuk business travel. Disitu gue sempet bingung banget mau pilih apa. Kalo pilih ga bersedia direlokasi nanti gue bisa ga ke-screen, tapi sejujurnya gue prefer untuk kerja di Jakarta aja. Akhirnya gue milih untuk jawab jujur bahwa gue ga bersedia direlokasi di tempat lain. Gue mikirnya mending bilang dari awal daripada nanti keterima terus ternyata harus relokasi dan guenya malah ditagih "Kan waktu itu ngisinya bersedia".
Global Reasoning Test
Keesokan harinya gue di-email oleh orang HR-nya P&G yang isinya undangan untuk mengikuti global reasoning test di kantornya. Simpelnya, global reasoning test itu sama kayak online reasoning test-nya, tapi ini tertulis dan lebih banyak aja soalnya. Gue pun langsung konfirmasi kehadiran.
Di hari tes tersebut, gue liat di daftar hadir ada nama salah satu kandidat yang bareng gue di assessment center Unilever! Hahaha emang isinya itu itu lagi. Saat itu ada lumayan banyak yang ikut written test, mungkin sekitar 20 orangan, tapi untuk berbagai function. Ada yang untuk HR, ada yang marketing, ada juga yang untuk CBD (gue lupa CBD itu apa).
Tesnya sendiri terdiri dari 3 bagian, ada yang numerik, verbal, dan juga figural. Kami dikasih waktu 1 jam untuk ngerjain itu semua, bebas mau ngerjain yang mana dulu. Hitungannya boleh pake kalkulator juga kok. Dibanding Unilever, tesnya P&G ini jaaaaaaaaaaaaauh lebih bisa dikerjain. Buat gue waktu 1 jam itu cukup kok untuk ngerjain ketiga subtes tersebut. Menurut gue soal numeriknya mirip-mirip soal matematika anak SMP hehe. Bukan yang bisnis banget gitu. Means bener-bener pake logika aja. Istilah bahasa Inggris yang digunakan juga nggak terlalu sulit kok. Beberapa soal juga sama kayak test practice-nya, jadi ya banyak-banyak latihan aja.
Di tes tersebut juga ditanya kesediaan kita untuk direlokasi ke tempat lain dan untuk business travel. Disitu gue sempet bingung banget mau pilih apa. Kalo pilih ga bersedia direlokasi nanti gue bisa ga ke-screen, tapi sejujurnya gue prefer untuk kerja di Jakarta aja. Akhirnya gue milih untuk jawab jujur bahwa gue ga bersedia direlokasi di tempat lain. Gue mikirnya mending bilang dari awal daripada nanti keterima terus ternyata harus relokasi dan guenya malah ditagih "Kan waktu itu ngisinya bersedia".
Global Reasoning Test
Keesokan harinya gue di-email oleh orang HR-nya P&G yang isinya undangan untuk mengikuti global reasoning test di kantornya. Simpelnya, global reasoning test itu sama kayak online reasoning test-nya, tapi ini tertulis dan lebih banyak aja soalnya. Gue pun langsung konfirmasi kehadiran.
Di hari tes tersebut, gue liat di daftar hadir ada nama salah satu kandidat yang bareng gue di assessment center Unilever! Hahaha emang isinya itu itu lagi. Saat itu ada lumayan banyak yang ikut written test, mungkin sekitar 20 orangan, tapi untuk berbagai function. Ada yang untuk HR, ada yang marketing, ada juga yang untuk CBD (gue lupa CBD itu apa).
Tesnya sendiri terdiri dari 3 bagian, ada yang numerik, verbal, dan juga figural. Kami dikasih waktu 1 jam untuk ngerjain itu semua, bebas mau ngerjain yang mana dulu. Hitungannya boleh pake kalkulator juga kok. Dibanding Unilever, tesnya P&G ini jaaaaaaaaaaaaauh lebih bisa dikerjain. Buat gue waktu 1 jam itu cukup kok untuk ngerjain ketiga subtes tersebut. Menurut gue soal numeriknya mirip-mirip soal matematika anak SMP hehe. Bukan yang bisnis banget gitu. Means bener-bener pake logika aja. Istilah bahasa Inggris yang digunakan juga nggak terlalu sulit kok. Beberapa soal juga sama kayak test practice-nya, jadi ya banyak-banyak latihan aja.
4 hari kemudian gue di-email test result-nya. Alhamdulillah gue lolos ke tahap selanjutnya yaitu interview. Berarti gue tinggal nunggu interview invitation-nya. Saat global reasoning test, gue dikasih tau bahwa tahap interview akan ada 3. Bisa 1-2-3 terpisah, digabung sekaligus, atau 1-2 digabung, atau 2-3 digabung. Saat itu gue berharap 2 interview digabung jadi gue cuma perlu 2x interview.
First Interview
3 hari kemudian gue ditelepon oleh P&G, tapi nggak keangkat. Udah deg-degan aja dan bingung harus gue telepon balik apa gimana. Kata orang-orang sih harusnya bakal dihubungin lagi. Ternyata bener, gue di-email. Lewat email itu gue di-invite untuk interview di kantornya.
Interview pertama gue adalah dengan salah satu orang HR perempuannya. Kalo pas di Unilever gue ditanya banyak hal dalam berbagai konteks, kali ini gue ditanya banyak hal dalam 1 konteks aja. Misalnya gue cerita soal pengalaman gue di BEM, maka sepanjang interview yang ditanya hanya seputar BEM aja. Tapi daaaalem banget berasa lagi ujian komprehensif. Jadi 1 konteks tapi bener-bener dalem banget. Plus in English. Jadi gue ngerasanya capek banget karena harus nginget-nginget pengalaman yang lalu secara detil, literally detil banget, ditambah harus menjelaskannya dalam bahasa Inggris. Jadi sulit karena penjelasan gue itu teknis banget dan ibaratnya harus menjelaskan dari awal sampai akhir ke orang awam. Jadi bener-bener harus detil. Alhasil gue dari tengah ke akhir ngomongnya terbata-bata pas udah mulai mendetil.
Selesai interview gue lemes. Capek banget beneran dan ga berharap banyak jadinya. Si kandidat satu lagi juga ngerasa gitu. Yaudahlah.
Pas lagi curhat sama temen tentang pesimisnya gue sama P&G, eh tiba-tiba gue ditelp sama P&G! Gue diundang untuk interview kedua keesokan harinya! Senggak-nyangka itu. Bener-bener ga nyangka bakal lolos ke tahap selanjutnya mengingat interview kemarin berjalan sangat melelahkan. Gue pun mengiyakan undangan interview itu dan nanya siapa interviewer-nya. Orang HR-nya bilang interviewer-nya lagi nggak di Indonesia sehingga nanti akan via video call. What. Setelah kepo via LinkedIn, ternyata interviewer-nya emang bukan orang Indonesia. Beliau adalah orang Vietnam dan saat itu emang kerjanya disana. Wow, that would be my first time experience being interviewed by foreigner and via video call. Dag dig dug.
Second Interview
Keesokan harinya gue sampe di kantor P&G satu jam sebelum jadwal interview. Untuk meredam ketegangan, gue sambil main hp dan chat aja. Pas udah jam 4 sore, gue dikabarin bahwa interview-nya mundur ke setengah 5. Okay. Pas udah setengah 5, katanya sebentar lagi. Hmm mulai feeling ada masalah nih.
Pas jam 5 kurang dikit orang HR-nya pun nyamperin gue. Dia minta maaf atas keterlambatan tersebut karena katanya tiba-tiba interviewer-nya ga bisa dihubungin. Ternyata anak dari interviewer tersebut sakit sehingga dia harus pulang lebih awal. Akhirnya gue pun di-interview sama orang HR tersebut. Agak lega tapi sekaligus agak khawatir. Lega karena di-interview-nya sama orang Indonesia dan mungkin jabatannya di bawah interviewer yang seharusnya, tapi di sisi lain khawatir karena takut standardnya beda dan mempengaruhi result.
Second Interview
Keesokan harinya gue sampe di kantor P&G satu jam sebelum jadwal interview. Untuk meredam ketegangan, gue sambil main hp dan chat aja. Pas udah jam 4 sore, gue dikabarin bahwa interview-nya mundur ke setengah 5. Okay. Pas udah setengah 5, katanya sebentar lagi. Hmm mulai feeling ada masalah nih.
Pas jam 5 kurang dikit orang HR-nya pun nyamperin gue. Dia minta maaf atas keterlambatan tersebut karena katanya tiba-tiba interviewer-nya ga bisa dihubungin. Ternyata anak dari interviewer tersebut sakit sehingga dia harus pulang lebih awal. Akhirnya gue pun di-interview sama orang HR tersebut. Agak lega tapi sekaligus agak khawatir. Lega karena di-interview-nya sama orang Indonesia dan mungkin jabatannya di bawah interviewer yang seharusnya, tapi di sisi lain khawatir karena takut standardnya beda dan mempengaruhi result.
Interview dimulai dari perkenalan diri sang interviewer. Interview kali ini berjalan jauh lebih santai dan komunikasinya jauh lebih 2 arah dimana gue juga bisa nanya-nanya ke dia. Karena suasananya santai, gue pun jadi terbawa rileks dan lebih komunikatif. Pertanyaannya based on CV gue dan nggak mendalam seperti interview yang pertama. Pertanyaannya itu seputar skills and knowledge kita, terutama yang kita tulis di CV. So make sure that you remember what you've written on your CV. Gue juga dikasih challenge sebuah studi kasus yang berkaitan dengan skills and knowledge tersebut. Sekitar setengah jam kemudian, interview pun diakhiri karena udah menjelang waktu buka puasa juga. Kali ini gue keluar dengan optimis dan bahagia.
Keesokan harinya, gue dikasih tau temen gue bahwa dia dapet email dari P&G yang menyatakan bahwa dia nggak lolos. Gue yang lagi di kampus pun kaget dan langsung ngecek email juga. Betapa kagetnya gue ketika gue juga dapet email tersebut. Langsung nggak mood ngapa-ngapain dan males pulang. Bener-bener sekecewa itu. Giliran gue nggak yakin lolos, gue malah lolos. Giliran gue udah yakin dan optimis, malah dapet reject letter :"
Sampai dengan tulisan ini diturunkan, posisi tersebut masih vacant. Waktu itu sih orangnya bilang bahwa mereka lagi cari 2 orang untuk jabatan tersebut. Entah karena masih belum menemukan orang yang cocok, atau gimana gue kurang tau. Menurut gue sih proses seleksinya nggak segitu susahnya dibanding Unilever, tapi mereka ketat banget sepertinya.
35 comments
Hai sy mau nanya, untuk p&g :
ReplyDelete1.second interview yg kamu itu maksudnya final interview bukan?
2. Brp lama ya dpt konfirmasi reject/tidak setelah interview?
3.Dan oiya, posisi yg kamu lamar di p&g itu apa ya?
Sy interview final dn tinggal offering/not, dibilangnya sih sminggu udh keluar hasilnya, tp udh seminggu belum dpt email/reject letter dr mereka . Agak hopeless sbnrnya, entah direject dn tidak dikirimkan reject letter/ belom diinfokan walaupun udh lewat dari batas. Eniwei thanks ya informatif sekali :)
Haloo. Waktu itu aku apply untuk posisi HR Associate Manager.
DeleteWaktu itu second interview-ku bukan final interview karena seharusnya masih ada third interview. Kalau lolos third interview baru kemudian offering.
Jarak dari aku second interview sampai dapet reject letter cuma 1 hari. Dari pengalamanku sm temenku sih kalau enggak lolos di P&G akan dapet reject letter.. Jadi kalo kamu belum dapet email apa2 tungguin aja. Mungkin mereka masih dalam proses diskusi result. Ga usah terlalu panik udah lewat dari seminggu, HR dimana-mana biasa kok lewat dari waktu yang dijanjikan :") Hehehe. Jadi menurutku sabar aja tunggu result-nya, atau kalo mau kamu follow-up aja ke mereka.
Semoga sukses yaa!
Haloo.
ReplyDeleteTerima kasih untuk tulisannya, sangat informatif.
Boleh tanya ga, kira2 soal reasoning test ny seperti apa?
Saya selalu takut sama yg namanya resoning test. Kalo boleh tips ny untuk resoning test. hehehe.
Makasih. :))
Sukses!
Halo.
ReplyDeleteTerima kasih atas tulisannya, sangat informatif.
Mau tanya, untuk reasoning test yg di office-nya itu seperti apa ya? Boleh dong tips ny untuk reasoning test. Soalny saya selalu takut dengan reasoning test :(.
Terima kasih.
Sukses selalu!
Hai,
DeleteReasoning testnya ada 3 bagian: Verbal, numerik, dan figural.
Kalau verbal sih bentuknya teks bacaan yang ada pertanyaannya. Kalau numeriknya menurutku kayak soal ulangan matematika pas sekolah, bentuknya soal cerita. Kemudian untuk figuralnya kayak soal-soal TPA gitu yang nebak pola.
Apa ya tipsnya.. Coba liat contoh-contoh soal di websitenya aja mungkin. Sama kalo mau rajin coba kerjain soal-soal TPA hehe. Semoga membantu!
Haloo makasih banget buat tulisannya jadi kebayang gimana kondisi pas interviewnya, mau nanya dong abis dari interview pertama dapet email lolos buat interview keduanya berapa hari ya pas kamu waktu itu?
ReplyDeleteHai, waktu itu aku diinvite untuk interview kedua lewat telepon sehari setelah interview pertama
DeleteHaai jadi termotivasi sm tulisan muu! Anyway aku mau nanya ttg tes uflp. Aku skrg lg tahap online games assessment. Mau nanya, aku sdh log in ke dlm web online games assessmentnya. Tp kl aku kemudian di sign out dan lusa baru log in lagi dan memulai untuk mengerjakan tes nya bisa ngga ya? Terima kasiih :)
ReplyDeleteHai Zikra. Tahun lalu pas aku tes belum ada online games assessment, sepertinya baru ada di tahun ini. Jadi aku kurang tau utk hal tsb. Tapi biasanya sih bisa dipending kalau cuma login dan baca guidance-nya, selama kamu belum pilih start tesnya.
DeleteHai kak Dyani, thanks for sharing, sangat bermanfaat dan membantu banget untuk aku.
ReplyDeletebtw, aku pendaftar UFLP (Human Resources) bulan agustus akhir kemarin, dan alhamdulillah udah melewati online registration - online games assessment - and then dapet email untuk Video Interview. udah aku search di google sepertinya ini merupakan metode interview baru ya untuk Unilever dengan Video.
ehmm.. langsung aja mau tanya nih aku juga ambil HR, di emailnya berisi
"As part of the video interview you will be allocated to a function specific project and asked to talk through what you would do in specific situations in Unilever. These situations will explore how we can grow our business through the use of technology and new innovations. You can prepare by researching Unilever, the role, and thinking about your strengths and how you would use them in different situations to achieve positive results."
and now what should i do untuk memprediksi kira2 yang akan ditanyakan apa ya kak ?
terimakasih maaf mengganggu. xoxo
Haai Oktarizka. Congrats yaa udah sampai di tahap ini :)
DeleteIya betul, tahap ini baru ada karena pas aku tahun lalu belum ada. Jadi aku kurang tahu juga persisnya tahapan ini akan ngapain. Tapi mungkiiin ya mungkin, menurut kesotoyanku, kamu bakal dikasih studi kasus (ceritanya kamu dihadapkan pada sebuah situasi sulit) yang jawabannya itu bisa tepat kalo kamu ngerti tentang Unilever secara keseluruhan, baik business process, culture & value, job description, serta product-nya. Selain itu kamu juga bisa jelasin strength kamu yang sekiranya akan membantu kamu dalam memecahkan studi kasus tersebut.
Gitu sih kalo prediksiku hehe. Tapi engga tau bener apa engga karena aku belum pernah.
Good luck!
Hai kak Arvidyani. Thank you udah sharing secara detail banget proses UFLPnya. Awesome!
DeleteBtw, kak Oktarizka gimana hasil video interviewnya? Tolong sharing dong kak untuk proses video interviewnya. Thank you.
Hay kak dyani! makasih banget udah banyak membantu ya hihi! tinggal tunggu info lanjutnya gimana hehe semoga rezeki deh ya hihi. btw sekarang kerja dimana kak?
DeleteHay Margareta, ehmm aku udah vid interview kira2 seminggu yg lalu, yup dan bener banget kata kak dyani, untungnya sebelum interview, aku banyak belajar tentang struktur organisasi, kasus dan kita disitu dikasih 4 soal gitu.
btw video interviewnya ga 'live' kok , jadi ada video kepala hr unilever nya bertanya trus kita record video jawaban kita gitu, ada waktunya juga hehe. gluck yup!
Hai Oktarizka,
DeleteWaah Alhamdulillah ya jawabanku ga menyesatkan haha. Semoga lancar terus yaa.
Aku sekarang kerja di Kadence International, perusahaan market research :)
halo kak, salam kenal .. saya ikut uflp function hr juga loh. terima kasih tulisannya cukup membantu bgt. saya lagi nunggu pengumuman lolos gak nya tahap 3(digital interview) tp background saya sebetulnya tidak ada kaitan sama sekali dg HR. yg mau saya tanyakan kalau saya lolos ke tahap selanjutnya yaitu discovery center kira2 akan kesulitan gak ya dengan background saya yg bukan HR? trims ka..
ReplyDeleteHaai. Seharusnya sih nggak masalah ya background pendidikan kamu ga berkaitan dengan HR, karena seperti yg aku tulis, pas batch aku bahkan yg dari Psikologi cuma 2 dari 7 orang. Dan yang akhirnya keterima dia dari jurusan Teknik Informatika. Case2 saat assessment center cukup general kok ngga bener-bener spesifik ttg HR. Soal2 yang berkaitan dengan HR-nya juga sepertinya masih bisa dinalar oleh orang yg bukan dari jurusan psikologi/manajemen/dsb :)
DeleteMau tanya nih tentang lowongan kerja di P&G. Kalau aku udah apply untuk beberapa posisi seperti HR specialist, dan HR Manager. Saya baru dapat konfirmasi email kalau ketolak yang HR specialist, kira2 yang HR Manager juga ikut ketolak ga ya? Kok sudah 2 minggu tidak ada kabar.Terima kasih.
ReplyDeleteMau tanya nih seputar lowongan pekerjaan di P&G. Saya fresh graduate dan akan melamar untuk 2 posisi di waktu yang bersamaan (HR Specialist dan HR Manager). Job categorynya si kalau yang HR Specialist itu experienced, kalau HR Manager job categorynya new college. Saya dapat email konfirmasi kalau status yang lowongan HR Specialist ditolak setelah mengikuti online test, sedangkan untuk yang HR Manager belum ada kabar sampai 2 minggu. Apakah kemungkinan ketolak juga? Atau sedang dalam pertimbangan ya? Terima kasih ya.
ReplyDeleteHai Rachel,
DeleteBerhubung aku bukan kerja di P&G, jadi nggak tahu pasti jawabannya. Tapi kalo menurutku begini:
1. Tergantung tahapan proses rekrutmen kedua posisi tersebut apakah sama atau nggak. Kalo kedua posisi tersebut harus melalui online test dulu dan kamu nggak lolos di salah satu posisi, artinya kamu belum mencapai minimum score mereka. Dan kemungkinan minimum score untuk kedua posisi tersebut sama, jadi sekali tes aja cukup untuk menilai kualifikasi kamu untuk kedua posisi tersebut. Kalo memang penilaiannya begini, kecil kemungkinan kamu akan diproses untuk posisi yang satu lagi. Kalo ternyata minimum score posisi yang satu lagi lebih rendah dan kamu mencapai itu, bisa aja kamu nanti diproses untuk posisi tersebut.
2. Bisa juga yang untuk HR specialist kamu nggak lolos karena masih freshgrad, sedangkan mereka cari yang experienced. Kalo HR manager bisa untuk freshgrad, bisa aja sewaktu-waktu kamu dihubungi lagi.
3. Ada beberapa perusahaan yang kasih jeda waktu setahun untuk kandidat itu bisa apply lagi. Jadi ketika kamu ga lolos di salah satu posisi, kemungkinan besar mereka ga akan proses kamu lagi dalam waktu dekat.
Sekian penjelasan dariku. Semoga bisa menjawab ya :)
Hai mau tanya, untuk online assessmentnya kapan yah? apa setelah online application atau dikabari lewat email dulu?
ReplyDeleteHai. Ini pertanyaannya untuk perusahaan yang mana ya? Seingetku kalo Unilever itu abis online application langsung dapet link online assessmentnya, kalo P&G tunggu email dulu. Tapi lupa2 inget sih
DeleteHalo Dyani!
ReplyDeleteTulisannya inspiring dan sangat membantu kita yang newvbie begini buat ikutan tes tes macam ini. Saya Arief dr Komunikasi Pancasila. Salam Kenal. Kebetulan Minggu (26/3) saya submit lamaran untuk program UFLP Divisi Costumer Development. masih agak abu-abu sih ketemu model tahapan begini apalagi tesnya game online gitu. Mungkin boleh share Tips dan Sarannya buat saya. hehehe thxyou sebelumnya...
Oh iya mbaknya kerja di kadence ? waw itu keren. kebetulan ada minat tinggi juga di Kadence karena concercn di bidang market research hehehe. Sukses terus yaa
Hai Arief!
DeleteUntuk tips dan saran mengenai proses rekrutmen Unilever bisa lihat jawabanku untuk pertanyaannya Oktarizka di kolom Comments yaa..
Hehe iya nih kerja di Kadence. Kalo kamu tertarik magang atau kerja di Kadence, submit aja CV-mu ke joinus_indonesia@kadence.com :)
Halo Kak, tulisannya informatif bgt loh. Aku mau nanya nih untuk P&G, waktu itu kaka dapet email buat online assestmentnya kira2 berapa lama setelah isi online registration ya? Terus kalo emg gak qualified kira2 bakal di email lg atau didiemin aja. Mkasih kak!
ReplyDeleteHai Febiani,
DeleteThank you yaa :) Waktu itu aku langsung dikasih link online assessmentnya di hari itu juga setelah menyelesaikan online registration. Setelah itu untuk tahapan online test berikutnya di-email besoknya.
Waktu itu sih pas aku ga lolos wawancara dikabarin via email, tapi aku kurang tau kalo ga lolos online application/assessment bakal di-email atau engga
HI Kak. Is there any position for an internship in any divs for students in their last semester?
ReplyDeleteHi Nissa,
DeleteKalo mau apply internship ke kantorku bisa kirim CV dan transkrip ke joinus_indonesia@kadence.com yaa dan diinfo juga availability-nya dari kapan sampe kapan. We will let you know if there is an internship opportunity :)
Halo Kak Dyani!
ReplyDeleteMaaf ya sebelumnya kalau aku nanya disini jadi agak OOT. Tadinya aku sedang riset untuk tahap-tahap penerimaan kerja, kebetulan kemarin aku ikut seleksi MT Kraft Heinz. Terus baca-baca komen jadi tertarik untuk tanya ttg Kadence Internasional juga hehe...
Kak, mau tanya untuk entry level title (yang nantinya dilatih dan dipersiapkan selama kurang lebih 2 tahun untuk menjadi future leaders seperti yang aku baca di website Kadence) di Kadence apakah hanya Quantitative Research Associate? Is there such a thing as Qualitative Research Associate, kak?
Hai Fania,
DeleteSaat ini program future leader hanya ada Quantitative RA aja. Untuk entry level di Qualitative kita lagi ngga buka. Tapi kalo kamu tertarik dan mau kirim CV silakan aja yaa nanti kita simpen di database :)
Halo Dyani!
ReplyDeleteMakasih banyak buat share pengalamannya yaa. Aku mau nanya spesial ke bagian digital interviewnya. 4 case itu seputaran unilever ajakah? gaada tentang siapa kamu, bahas cv dll hehe. Makasih!
Aku lagi di tahap digital interview UFLP 2018. Doain aku yaa teman teman hehe
Hai Salsabila! Pas jamanku dulu belum ada digital interview, adanya online interview form. Jadi aku kurang tau juga pertanyaan-pertanyaan di digital interview. Mungkin kamu bisa baca comment section-nya @Oktarizka sebagai referensi :)
DeleteGood luck ya!
Hai dyani, suka banget baca isi blog kamu! Anyway kita ada di pengalaman yg sama karena taun ini baru aja ketolak di P&G, tp khususnya untuk program intern. Tapi aku juga tertarik di Kadence, kira2 masih ada posisi untuk magang ga ya sampai desember ini? Makasih sebelumnya :)
ReplyDeleteHai. Makasih yaa udah nyempetin baca blogku <3
DeleteKalo tertarik magang di Kadence bisa coba apply ke joinus_indonesia@kadence.com yaa dengan subject "Internship". Mereka kadang suka ada lowongan untuk intern, dan biasanya ambil dari yang udah pernah email :)
Halo kak. glad to find this post. mau taya kalau misalnya lolos unt semua tahap UFLP ini apa brrti menjadi pegawai tetap di PT. Unilever kak?
ReplyDeleteHai. Seharusnya iya, tapi setauku ini program MT 3 tahun yang ada evaluasinya secara berkala, hasilnya bisa "lolos" atau engga. Nah aku kurang tau apakah selama masa kontrak 3 tahun itu statusnya udah jadi karyawan tetap atau karyawan kontrak