Can't believe that this restaurant got a strikethrough on my wishlist! Udah agak lama penasaran sama restoran Turki yang satu ini karena katanya otentik dan enak banget. Tapi nggak ngoyo banget pengen kesini karena super mahal dan udah pernah coba makanan Turki juga jadi gue pikir akan kurang lebih sama.
Berhubung 11 Juni kemarin gue ultah, seperti biasa keluarga gue family dinner. Setelah memberi usul beberapa resto yang nggak biasa, berantem sama adek dalam milih resto, hamdallah bokap setuju buat makan disini :-)
Begitu masuk Turkuaz, suasana timur tengah langsung berasa. Karpet, tirai besar, lampu, dan pajangan-pajangan khas Turki bertebaran di seluruh penjuru restoran. Saat itu restoran full, tapi nggak lama kemudian kami dapet tempat.
Turkuaz ini terdiri dari 2 lantai. Nggak hanya resto, disini juga ada Turkish snack bar, toko lampu, dan toko yang menjual barang-barang khas Turki seperti karpet, sajadah, dan pajangan. Restorannya sendiri cukup tenang dan remang-remang.
Saat gue dan nyokap lagi keliling sambil nunggu pesenan dateng, ada pemilik restonya yang nyamperin kita. Kami pun ngobrol-ngobrol. Ternyata pemiliknya memang orang Turki asli. Dia bilang Turkuaz ini mengusung konsep fine dining. Langsung nggak heran sama harganya yang super.
Makanan disini variatif mulai dari starters, sharing, dan juga main course. Karena udah laper gue pun langsung fokus ke main course. Menurut gue menu-menunya unik dan agak beda dengan restoran Turki/Timur Tengah pada umumnya. Harga main coursenya di atas 100k, dan untuk special menunya di atas 200k. Untuk minuman harganya di atas 30k, tapi pilihannya nggak begitu banyak.
Yayla Kebab - Beef (160k)
Beberapa main course disini bisa dipilih dagingnya mau ayam, sapi, atau domba. Kalau makanan gue ini utamanya berisi bola daging dengan potongan roti dan yogurt sauce. Dagingnya nggak berbentuk bola sih sebenernya lebih ke oval dan ukurannya besar. Rasa dagingnya enak dan empuk, nggak susah dipotong ataupun dikunyah. Rasa yogurtnya juga match kok dengan dagingnya. I love the bread! Awalnya gue pikir akan pakai roti pita, ternyata roti yang dipakai sedikit mirip garlic bread. Rotinya dipotong dadu kecil-kecil, lalu dicelupkan ke mentega dan ditambah garlic, jadi asin gurih gitu. Terus ada sedikit pedes-pedesnya. Gue suka banget rasa rotinya. Teksturnya juga garing selagi masih panas. Tapi kalo kelamaan jadi lembek. Porsi makanan ini juga ternyata ngenyangin banget gue sampe ga habis.
Kalau ini daging cincang yang dibuat seperti perkedel jumbo. Teksturnya agak kering tapi unik ada krenyes-krenyes kayak bawang bombaynya. Di dalamnya juga ada mozzarella cheese dan dagingnya diberi saus mushroom. Potongan mushroom-nya pun besar-besar dan tebal.
Kalau ini kebab ayam dengan icli pilav (nasi dengan rempah-rempah, kacang, dan kismis), roti, sayur, dan juga cabe yang super besar. Nah kalo di Turki, kebab ini beda sama kebab yang kita kenal di Indonesia. Kalo di Indo kebab itu gulungan roti berisi daging, kalo kebab yang sebenernya itu daging yang ditusuk-susun seperti sate. Nah begitu pun Sis Kebab ini. Ada setusuk potongan-potongan daging ayam yang di-grill. Meskipun cuma setusuk, tapi potongan dagingnya besar dan cukup banyak ternyata. Porsi makanan ini pun juga mengenyangkan. Menurut gue rasa dagingnya agak hambar, hanya terasa di-grill tapi bumbunya nggak terlalu terasa. Untuk cabenya, meski besar dan terlihat serem, tapi opa gue berhasil ngabisin cabenya karena kata dia nggak begitu pedes.
Kuzu Incikli Hunkar Begendi (285k)
Kuzu Incikli Hunkar Begendi (285k)
Menu ini utamanya berisi paha domba yang besar dan dagingnya banyak, diberi saus yang gurih dan segar. Dagingnya lembut banget! Mudah banget dipotong dan dikunyah. Rasanya pun juga enak. Teksturnya sebenernya seperti daging sapi tapi jauh lebih lembut. Kemudian di bawahnya ada sesuatu yang bentuknya mirip mashed potato tapi teksturnya agak beda. Kalo mashed potato biasanya gampang dipotong, kalo ini agak kenyal tapi lembut. Kayaknya karena dicampur mozzarella cheese jadi dia sedikit kenyal.
Beda dengan menu daging-dagingan lain yang kami pesan, menu ini terdiri dari potongan ikan dori yang ditimbun dengan roasted sliced almond dan 3 jenis paprika di atasnya. Potongan ikannya besar, rasa ikannya pun gurih. Kata bokap sih paprikanya enak dan seger. Meski nggak pake kentang, nasi, atau roti, tapi menu ini juga cukup mengenyangkan.
Lemon tea disini aseem banget. Meskipun udah ditambah gula cair yang banyak, tapi rasa asemnya tetep nggak hilang. Untuk ukurannya sih tergolong banyak.
Naneli Cay: Mint Tea (40k)
Cay: Turkish Tea (35k)
Sumber |
Cappuccino ini juga original. Meski udah dicampur gula, rasanya pun tetap lebih pahit.
Menurut gue too pricey untuk segelas strawberry juice, meskipun ini adalah fresh juice.
Overall makanannya sih unik-unik menurut gue. Rasanya pun juga oke. Porsinya juga mengenyangkan banget. Mungkin startersnya sebenernya udah ngenyangin, mengingat harga startersnya pun juga di atas 50k semua.
Servis disini gue kasih 5 bintang! Sempet amazed dengan pelayanannya, bener-bener kualitas fine dining menurut gue. Dari mulai dateng disapa dengan ramah, kemudian pelayannya cepat tanggap, tau isi menu-menunya, hafal siapa pesen apa sehingga tanpa perlu nanya lagi mereka langsung taruh piring sesuai pesenan masing-masing orang. Di atas meja juga sebenernya udah tersedia piring, serbet, dan alat makan, tapi akan langsung mereka ganti sesuai pesenan masing-masing. Jadi piringnya cuma hiasan aja sebenernya. Terus juga mereka masangin serbet di atas paha masing-masing pelanggan. Ketika gue perhatiin, mereka juga pake earphone mungkin untuk mempercepat komunikasi sehingga pelayanannya lebih cepet juga.
Turkuaz
Jl. Gunawarman no. 32
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
(021) 72795846
www.turkuazrst.com
0 comments